DEPOK – Program pembinaan bagi anak-anak nakal di barak militer, tidak bisa menyelesaikan masalah, dan ini sebagai bukti sistem pendidikan kapitalis sekuler telah gagal.
“Program barak militer bukti sistem pendidikan kapitalis sekuler telah gagal,” ungkap Mubalighah Kota Depok, Ustadzah Mumun S Munawaroh dalam Forum Tokoh Muslimah Depok (FTMD#23), Anak Nakal di Barak Militer, Solusi Penyelamat Generasi?, Sabtu, (31/5/2025) di Depok.
Kegagalan tersebut, menurutnya karena kriteria anak-anak yang akan disekolahkan ke barak militer itu anak yang terlibat tawuran, anggota geng motor, dan anak yang sudah tidak bisa lagi dibimbing orang tua.
“Anak-anak yang masuk barak militer nantinya akan mendapatkan pendidikan etika, pengetahuan umum, keterampilan pertanian, hingga pelatihan kedisiplinan. Selama 2 pekan-6 bulan,” lanjutnya di hadapan 50 Tokoh Muslimah.
Tak hanya itu, menurutnya, ada faktor penyebab gagalnya pembinaan di barak militer, yakni: Pertama dan yang utama tentu menyangkut sistem nilai yang dianut atau dipahami oleh anak. Kedua, ada nuansa kekerasan yang melingkupi dunia remaja hari ini, baik dari yang dilihat remaja melalui media sosial maupun dalam kehidupan keseharian. Ketiga, ada persepsi yang salah selama ini bahwa mereka itu masih dianggap sebagai kanak-kanak atau disebut dengan istilah “di bawah umur.
“Seharusnya ada kesadaran substansial guna mewujudkan pendidikan Islam secara konprehensif dan didukung oleh sistem penerapan syariah Islam dalam kerangka negara,” jelasnya.
Pasalnya, dalam Islam tujuan utama pendidikan itu yakni membangun kepribadian Islam Pendidikan dalam Islam dengan mempelajari akidah Islam, hukum dan adab, dan menjadi ilmuwan ahli di berbagai ilmu dengan mempelajari ilmu keislaman (tsaqafah Islam) serta ilmu eksperimental.[] Siti Aisyah