DEPOKPOS – Bekerja atau belajar sambil ngopi bukan lagi hal asing. Kini, work from cafe bukan hanya soal minum kopi sambil buka laptop, tapi sudah jadi bagian dari gaya hidup modern yang menggabungkan kenyamanan, efisiensi, dan estetika.
Banyak kafe di kota-kota besar kini berlomba menciptakan suasana yang mendukung produktivitas. Interior minimalis, pencahayaan natural, hingga playlist musik yang santai menjadi daya tarik tersendiri. Tak hanya itu, colokan listrik di tiap sudut meja dan WiFi cepat kini jadi fasilitas wajib demi menunjang pengunjung yang membawa pekerjaan mereka kesana.
Tren ini makin ramai setelah pandemi, ketika banyak perusahaan dan kampus mulai memberlakukan sistem kerja hybrid. Bagi generasi muda, kafe dianggap sebagai alternatif yang lebih segar dibandingkan ruang kerja konvensional. Bisa menyelesaikan tugas, rapat daring, sekaligus menikmati minuman favorit jadi alasan utama tren ini terus berkembang.
Selain mendukung produktivitas, tren ini juga erat kaitannya dengan kebutuhan sosial dan estetika. Banyak orang mengunggah aktivitas mereka saat bekerja di kafe ke Instagram atau TikTok, lengkap dengan foto estetik minuman dan suasana tempat duduk mereka. Tak jarang, ini juga mendorong popularitas kafe tertentu dan membuatnya viral dalam waktu singkat.
Dari sisi ekonomi, tren ini memberi angin segar bagi pelaku usaha kuliner. Banyak kafe kini tak hanya menjual makanan dan minuman, tapi juga menjual “pengalaman”. Paket kerja harian, ruang meeting privat, dan promo khusus untuk pelajar dan pekerja lepas menjadi strategi pemasaran baru yang cukup sukses.
Work from café bukan sekadar tren musiman, tapi sudah jadi simbol fleksibilitas gaya hidup masa kini. Di tengah tuntutan untuk tetap produktif, pilihan tempat kerja yang nyaman dan menyenangkan menjadi solusi yang tak hanya praktis, tapi juga menyenangkan.
Erika Maydanella Elvandari
