Dedi menyebut telah meminta Wali Kota Depok, Supian Suri, untuk bergerak cepat turun tangani langsung memanggil pihak yayasan
DEPOK – Seorang guru di SD swasta Bunda Maria, Depok, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 16 siswi.
Dugaan pertama muncul pada Agustus 2024 dengan 14 siswi kelas 6 sebagai korban, disusul laporan baru pada Februari 2025 dari siswi kelas 2.
Terduga pelaku dilaporkan sering menyentuh area sensitif tubuh korban saat berada di lingkungan sekolah.
Kejadian serupa juga dilaporkan terjadi pada Februari 2025, di mana salah satu siswi kelas 2 meminta bantuan terduga pelaku untuk memasangkan dasi pramuka, namun terduga pelaku diduga menyentuh area dada korban.
Menyikapi kasus tersebut, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan pentingnya peran yayasan pendidikan dalam menangani kasus dugaan pelecehan seksual terhadap belasan siswi SD di Depok.
Berlarutnya masalah ini yang telah terjadi sejak Agustus tahun lalu, Dedi mendorong agar yayasan tempat guru terduga pelaku mengajar segera mengambil tindakan tegas berupa pemecatan.
Dedi menyebut telah meminta Wali Kota Depok, Supian Suri, untuk bergerak cepat turun tangani langsung memanggil pihak yayasan guna memastikan guru tersebut diberhentikan dari tugasnya.
“Nanti wali kotanya segera memanggil yayasannya, agar yayasannya memberhentikan guru tersebut,” ujar Dedi kepada awak media di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (15/4/2025).
Ia menjelaskan, karena kasus ini terjadi di sekolah swasta, maka pendekatan penanganan harus dilakukan melalui jalur pemerintahan kota, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Depok.
“Siswa sekolah swasta kan, itu pendekatannya sekolahnya kan, sekolah di bawah wali kota,” pungkasnya.