Cerita Rakyat dalam Book Week TK Islam Al Ma’ruf Jakarta

Cerita Rakyat dalam Book Week TK Islam Al Ma’ruf Jakarta

DEPOKPOS – TK Islam Al Maruf Jakarta kembali mengadakan kegiatan book week 2025. Book week adalah salah satu kegiatan wajib tahunan yang dilakukan TK Islam Al Ma’ruf Jakarta sebagai bentuk pengajaran dalam menumbuhkan ketertarikan peserta didik terhadap dunia literasi terutama pada membaca buku dan menulis.

Pada kegiatan book week tahun ini mengusung tema “Mari Mengenal Cerita Rakyat Negeriku” hal ini didasari oleh banyaknya cerita rakyat Indonesia yang dapat menjadi inspirasi sekaligus menarik rasa keingintahuan peserta didik akan keberagaman budaya dan cerita rakyat yang dimiliki Indonesia. Kegiatan book week dimulai sejak tanggal 20 s/d 24 Januari 2025 yang berlokasi di TK Islam Al Ma’ruf Jakarta itu sendiri.

Sesuai dengan tema yang diusung, book week kali ini memperkenalkan cerita rakyat kepada peserta didik dengan pendekatan pembelajaran yang interaktif, komunikatif dan penuh dengan kreativitas para guru yang mengubah ruang kelas seperti miniatur cerita rakyat yang dibawakan.

BACA JUGA:  11 Anak Kena ISPA dan 3 Infeksi Mata Terdampak Uji Coba RDF Rorotan

Book week ini memperkenalkan empat cerita rakyat Indonesia. Pertama, cerita rakyat Betawi yang diwakili oleh cerita legenda Si pitung dan permainan tradisionalnya. Kedua, cerita masyarakat Minangkabau mengenai Malin Kundang serta tarian tradisionalnya. Ketiga, cerita masyarakat pulau Jawa mengenai legenda Buto Ijo dan Timun Mas serta permainan cublak-cublak suweng yang dipraktikan bersama peserta didik. Keempat, cerita masyarakat pulau Bali mengenai asal-usul pembentukan selat Bali yang kental dengan budaya serta kepercayaan masyarakat pulau Bali itu sendiri.

Dalam proses pengenalan dan pembelajaran kepada peserta didik, seluruh guru mempersiapkan segala perlengkapan serta mendekorasi ruangan kelas layaknya latar dan suasana cerita rakyat yang dibawakannya. Hal ini guna menarik minat peserta didik untuk mengenali cerita rakyat yang dibawakan oleh setiap guru pada ruangan kelas yang berbeda. Begitupun dengan media dan alat pembelajaran yang digunakan meliputi audio, visual, kreasi gambar dan lukisan kreatif lainya. Oleh karena persiapan yang matang, dalam pelaksanaan book week kali ini dinilai mampu meningkatkan keingintahuan peserta didik akan budaya dan cerita rakyat Indonesia. “Tidak hanya sampai disitu, peserta didik sangat antusias saat diajak mempratikkan permainan tradisional bersama. Bahkan, tidak sedikit peserta didik merasa sangat senang dengan model pembelajaran seperti tadi. Peserta didik pun mendapatkan hadiah menarik hasil kreativitas guru-guru berupa gantungan kunci yang dapat digunakan” Ujar Ibu Indira Selma, S.Pd selaku ketua pelaksana saat ditanyakan mengenai keberhasilan kegiatan tersebut.

BACA JUGA:  Pramono Sambut Kunjungan Imam Masjidil Haram Syaikh Abdurrahman Al-Ausy

Hal ini sejalan dengan tujuan book week ini diadakan, seperti yang diucapkan oleh Ibu Dyah Kusumawati, S.Pd selaku kepala sekolah, dalam sambutan pembukaan acara, beliau mengharapkan bahwa kegiatan ini membawa dampak yang baik bagi peserta didik untuk dapat meningkatkan ketertarikan terhadap dunia membaca buku sekaligus mengenal kebudayaan dan cerita rakyat tradisional Indonesia. “Book week ini adalah salah satu media alternatif pembelajaran yang kita buat agar peserta didik tertarik dengan cerita-cerita negeri yang banyak ditemukan di dalam buku bacaan anak serta diharapkan dapat mengenal cerita rakyat di atas keberagaman Indonesia” ucap Ibu Dyah Kusumawati, S.Pd.

BACA JUGA:  Perkokoh Toleransi di Bulan Ramadhan, Umat Hindu Kota Bekasi Bagikan 2.050 Makanan Untuk Berbuka Puasa

Menariknya dalam book week tahun ini mengharuskan peserta didik untuk bertukar ruangan kelas dan mencoba permainan, tarian serta lagu kedaerahan dalam cerita rakyat yang diangkat dalam kegiatan ini, sehingga peserta didik dapat mengetahui ciri khas sebuah daerah melalui pembelajaran yang menarik. Melalui kegiatan book week ini, menandakan salah satu bukti bahwa pembelajaran berdiferensiasi yang dilaksanakan di TK Islam Al Ma’ruf Jakarta ini dapat menarik rasa keingintahuan peserta didik dengan pendekatan yang harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang tidak bisa disamaratakan.

Pos terkait