Kehabisan Pakaian di Lemari? Ini Tips Mix and Match Pakaian agar Tak Boros

Kehabisan Pakaian di Lemari? Ini Tips Mix and Match Pakaian agar Tak Boros

DEPOKPOS – Fenomena kehabisan pakaian merupakan suatu hal yang kini menjadi masalah bagi sebagian besar orang. Orang-orang kerap kali merasa tidak memiliki pakaian di lemari nya, padahal fakta di lapangan, mereka memiliki baju yang menumpuk di lemari pakaiannya. Hal tersebut dapat terjadi karena sebagian orang bingung perihal memadupadankan pakaian yang cocok, tak jarang dari mereka merasa tidak memiliki pakaian hanya karena berpatokan pada satu buah pakaian.

Pertanyaannya, apakah kamu termasuk kedalam orang-orang tersebut?

Memadupadankan atau saat ini dikenal dengan istilah mix and match memerlukan tips-tips agar dapat selaras dan tidak membuat kita merasa harus membeli pakaian lagi dan lagi. Ketika bisa me-mix and match pakaian dengan baik, cost yang kita keluarkan untuk membeli pakaian akan dapat diminimalisir sesedikit mungkin. Memang bukan hal yang mudah dalam melakukannya, namun diperlukan ketelatenan dan keuletan dalam belajar memadupadankan pakaian.

Tips mix and match yang bisa kamu lakukan

Pertama adalah mulai dengan pakaian dasar yang serbaguna. Hal ini sering sekali disepelekan oleh beberapa orang, mereka cenderung membeli pakaian-pakaian yang memiliki banyak motif, banyak model, yang sedang mengikuti zaman. Namun tanpa disadari, apabila kita terus mengikuti model yang ada, maka tidak akan ada habis-habisnya membeli pakaian sesuai tren.

Kamu dapat mengubah pakaian yang memiliki banyak model dan motif, dengan membeli pakaian dasar yang bisa digabungkan dengan pakaian yang lain. Contoh paling sederhana adalah membeli kaos polos berwarna hitam ataupun putih. Kaos polos dengan warna netral dapat digunakan sebagai inner yang nantinya dapat dipadukan kembali dengan menggunakan kemeja, jaket, atau outer lainnya.

Selain mudah dipadupadankan, kaos polos ini memiliki harga yang tidak semahal itu untuk dibeli, serta kaos tidak akan pernah luntur dimakan zaman. Penggunaan kaos akan tetap populer hingga kapanpun. Kita dapat berpakaian formal dengan menambahkan blazer, atau jas. Ataupun jika ingin tampil dengan santai atau casual, dapat digabungkan dengan celana jeans dan sneakers agar terkesan sporty.

Selanjutnya kombinasi warna netral dan aksen cerah. Warna-warna netral memberikan kesan yang elegan, sopan, rapi, dan enak untuk dipandang. Warna-warna cerah dan netral membuat orang yang melihatkan akan merasakan value yang menarik.

Pakaian berwarna netral seperti hitam, putih, abu-abu, atau beige adalah pilihan sempurna untuk mix and match, karena warna ini mudah dipadukan dengan warna lain. Namun, jangan ragu tambahkan warna cerah sebagai aksen untuk memberi sentuhan unik pada penampilanmu. Pemilihan warna-warna netral akan mempermudah apabila akan menggabungkannya dengan pakaian yang lain.

Warna dalam satu style outfit kalian tidak akan saling bertabrakan yang membuat sakit mata dan justru tidak menarik dipandang. Cukup dengan warna-warna yang netral dapat memberikan kesan yang baik bagi masyarakat.

Tips menarik yang dapat kalian coba adalah aksen cerah akan memberi kesan berbeda, meski kamu memakai pakaian yang sama, padukan atasan putih dengan bawahan bermotif atau berwarna cerah seperti rok floral untuk gaya yang fresh. Perpaduan tersebut akan terlihat indah dan memukau, karena warna yang dihasilkan tidak saling bertabrakan dan justru berjalan selaras.

Tak kalah menarik manfaatkan teknik layering untuk tampilan beda. Layering sendiri merupakan gaya berpakaian yang saat ini tengah populer pula. Banyak pakaian yang bisa menjadi elok bila ditumpuk dengan pakaian yang lain.

Kamu dapat memadukan sweater dengan kemeja diluarnya, perpaduan tersebut memberikan kesan yang santai namun tetap tidak terlihat simpel karena adanya tambahan kemeja. Kamu juga dapat memadukan kemeja polos dengan vest rajut di bagian luar kemeja.

Saat ini model pakaian tersebut sudah sangat marak di masyarakat. Kalian tidak akan merasa rugi, karena jika kalian bosan kalian dapat mengganti kemeja dengan kaos polos, atau bahkan hanya menggunakan vest nya saja juga tidak masalah.

Untuk kalian perempuan-perempuan yang ingin tampil feminim, dapat melayer kaos polos dengan cardigan rajut yang lucu dan menggemaskan, membuat orang yang melihatkan turut senang dan good mood.

Tips layering ini terbukti ampuh, karena akan merasa memiliki banyak pakaian padahal pakaian yang digunakan sama saja. Namun teknik yang tepat, membuat pakaian tersebut terasa berbeda-beda, dan memiliki keunikan dalam setiap layering yang digunakan.

Tetapkan wardrobe capsule untuk hemat dan efisien. Hal penting yang tidak boleh terlupakan adalah menetapkan wardrobe capsule, lalu apa pentingnya? Konsep wardrobe capsule adalah koleksi pakaian yang jumlahnya sedikit namun berkualitas, fungsional, dan mudah dipadukan.

Dengan memiliki wardrobe capsule, kamu bisa tetap stylish dengan koleksi minimal. Konsep ini dapat menghemat pengeluaran dalam membeli sandang, dan dapat dialihkan untuk dapat membeli keperluan yang lainnya.

Wardrobe capsule dapat menjadi tips yang pas jika kalian ingin menghemat pengeluaran yang dimiliki. Langkah pertama dalam membangun wardrobe capsule adalah memilih pakaian yang sesuai dengan gaya dan aktivitas sehari-hari.

Pastikan item yang dipilih benar-benar nyaman dipakai dan sesuai kebutuhanmu, apakah itu untuk gaya casual, semi-formal, atau formal. Hindari memilih pakaian yang jarang kamu pakai, karena hanya akan mengisi lemari tanpa banyak manfaat.

Selain itu, pilih pakaian berkualitas tinggi yang tahan lama, karena meski harganya sedikit lebih mahal, pakaian ini akan bertahan lebih lama dan tetap terlihat bagus meskipun sering dipakai. Salah satu prinsip utama dari wardrobe capsule adalah memilih pakaian yang timeless atau tidak mudah ketinggalan zaman.

Sebaiknya, hindari tren sementara yang cepat berlalu dan fokuslah pada pakaian klasik yang akan tetap relevan di berbagai musim dan tahun. Batasi juga jumlah pakaian, dengan umumnya wardrobe capsule terdiri dari sekitar 20–40 item saja, tergantung kebutuhan.

Itu dia merupakan tips dan cara agar kamu dapat me-mix and match dengan baik sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk membeli pakaian. Dengan pemilihan pakaian, perlu disesuaikan pula dengan kepribadian diri masing-masing.

Thomas Karlyle, mengatakan bahwa busana merupakan petunjuk tentang identitas diri pemakainya. Orang lain dapat pertama kali melihat siapa diri kita dengan melihat pakaian yang sedang kita gunakan, sehingga pakaian membawa energi positif/negatif tergantung pada bagaimana kita memakainya.

Menggunakan pakaian yang sesuai dengan kepribadian kita, dapat membuat kita lebih percaya diri, dan bangga untuk menunjukkan diri kita di depan khalayak umum. Pakaian yang digunakan dapat mendukung aspek kepercayaan diri seseorang, kepercayaan diri akan meningkat apabila ada yang memuji bahwa pakaian yang kita gunakan sangat cocok untuk diri kita ataupun pakaian yang kita gunakan sangat elegan, rapi, dan sebagainya. Membuat perasaan/mood menjadi lebih baik, pakaian yang dikenakan juga dapat mempengaruhi perasaan seseorang.

Seseorang yang menggunakan pakaian yang baik, akan memiliki perasaan yang baik pula, karena terdapat perasaan bangga terhadap dirinya sendiri dalam menggunakan pakaian tersebut. Sehingga dapat meningkatkan dan membangun perasaan positif.

Dengan mix and match yang sesuai dapat menghemat pengeluaran, sehingga tidak perlu memusingkan untuk selalu membeli pakaian yang baru dan yang mengikuti tren. Hal tersebut hanya akan membuat kita merasa diperas secara material oleh apa yang kita lihat, serta tidak dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dibandingkan dengan pakaian basic yang telah dijelaskan.

Dengan mempraktikkan tips mix and match di atas, kamu bisa memaksimalkan koleksi pakaian yang ada tanpa harus sering-sering berbelanja. Tak hanya hemat, cara ini juga mendukung gaya hidup yang lebih bijak dan ramah lingkungan. Ingat, tampil stylish tak harus selalu dengan pakaian baru—dengan kreativitas, kamu bisa menciptakan tampilan fresh setiap hari dari lemari yang sama. Yuk, mulai eksplorasi gaya baru dari baju-baju yang sudah kamu punya

Stefania Florensya Kurniawati
Mahasiswi Program Studi S1 Psikologi Universitas Sebelas Maret

Pos terkait