KOOD Gelar Tradisi Ruwahan, Ini Kata Wali Kota Depok

KOOD Gelar Tradisi Ruwahan, Ini Kata Wali Kota Depok

DEPOK – Kumpulan Orang-orang Depok (KOOD) mengadakan acara tradisi Ruwahan, menyambut bulan suci Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris turut hadir dalam acara tersebut, yang digelar di Rumah Budaya KOOD, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Jumat (23/02/24).

Bacaan Lainnya

Menurut Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Ruwahan merupakan tradisi masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadan, atau tepatnya pada bulan Syaban dalam kalender Hijriah.

BACA JUGA:  10 Desainer Bakal Tampilkan Rancangan Batik Depok di DeFF 2024

“Ini biasa dahulu ada budaya setempat di keagamaan namanya . Ruwahan, itu bulan Ruwah atau bulan Syaban, besok (hari ini,red) kan malam Nisfu Syaban, biasanya bisa sebelum atau sesudah Nisfu Syaban (tradisi Ruwahan),” jelasnya kepada awak media, usai acara tersebut.

“Kalau sekarang orang bilangnya Tarhib Ramadan, dilaksanakan dengan acara makan-makan, tergantung tempat masing-masing, di Jawa Timur beda, Jawa tengah beda, Betawi begini (Ruwahan),” sambungnya yang biasa akrab disapa Kiai Idris.

BACA JUGA:  Klinik Sunat Circum by Mutiara Cikutra Hadir di Kota Depok, Bawa Tagline “Senyaman Rumah, Seramah Keluarga”

Biasanya, lanjut Kiai Idris, tradisi Ruwahan diisi dengan sejumlah rangkaian acara, mulai dari pengajian hingga makan bersama.

“Paginya ada pengajian, karena yang sempat emak-emak, bapak-bapaknya kerja, siangnya bapak-bapaknya makan, jadi sambil menyambut bulan Ramadan gembira,” ucapnya.

Kiai Idris menuturkan, makanan yang biasa disantap dalam tradisi Ruwahan biasanya berupa nasi dan lauk-pauk.

Dalam momen tersebut, dirinya juga tampak ikut makan siang bareng lesehan di acara Ruwahan yang digelar KOOD ini.

“Makan biasa, tetapi luar biasa,” ujarnya saat ditanya menu makanan yang disantapnya.

BACA JUGA:  Segera Hadir! Bus Damri Jurusan Terminal Sawangan-Bandara Soeta

“Ada semur daging, ikan mas pesmol, pete, jengkol, yang penting kekeluargaan dan kebersamaan,” lanjutnya.

Terakhir, Kiai Idris berharap, tradisi Ruwahan dilaksanakan tidak sekadar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan saja.

“Enggak sekadar Ramadan rame-rame Ruwahan dan sebagainya, tetapi bagaimana Allah inginkan menjadi orang baik itu bisa terwujud setelah kita menjalankan bulan suci Ramadan,” tandasnya.

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait