UNRWA khawatir akan adanya korban massal setelah tank Israel menembaki salah satu fasilitasnya di Khan Younis
GAZA, PALESTINA – Beberapa orang tewas setelah tempat penampungan PBB di kota Khan Younis di Gaza selatan ditembaki oleh pasukan Israel, kata kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina di Gaza.
“Dua peluru tank menghantam gedung yang menampung 800 orang – sekarang dilaporkan 9 orang tewas dan 75 orang terluka,” kata Thomas White, direktur Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di Gaza, melalui media sosial. peron X.
Update – attack on Khan Younis Training Centre this afternoon – two tank rounds hit building that shelters 800 people – reports now 9 dead and 75 injured@UNRWA and @WHO team trying to reach the centre – agreed upon route with Israeli Army blocked with earth bank #Gaza
— Thomas White (@TomWhiteGaza) January 24, 2024
Dalam postingan terpisah pada Rabu pagi, White mengatakan pusat pelatihan yang menampung keluarga pengungsi telah dibakar.
Jumlah korban diperkirakan akan meningkat, karena pejabat PBB mengatakan insiden tersebut kemungkinan besar menimbulkan “korban massal”.
Juru bicara UNRWA Adnan Abu Hasna, yang berbasis di Rafah, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa PBB telah berusaha mengirim ambulans ke lokasi tersebut dengan berkoordinasi dengan tentara Israel.
Dia mengatakan tidak ada peringatan yang dikeluarkan oleh militer Israel sebelum serangan itu terjadi.
Badan tersebut belum dapat mengakses kompleks tersebut selama 48 jam terakhir karena kehadiran tank Israel di daerah tersebut, kata Abu Hasna, seraya menggambarkan situasinya “sangat berbahaya”.
“Kami mencoba mengoordinasikan keluarnya para pengungsi [internally displaced person] di sana tetapi sayangnya tidak berhasil,” tambahnya.
Philippe Lazzarini, ketua UNRWA, mengutuk serangan terhadap tempat penampungan tersebut sebagai “pengabaian terang-terangan terhadap aturan dasar perang”.
“Kompleks tersebut adalah fasilitas PBB yang ditandai dengan jelas dan koordinatnya dibagikan kepada pihak berwenang Israel seperti yang kami lakukan pada semua fasilitas kami,” tulisnya dalam sebuah postingan di X, seraya mengatakan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan lebih tinggi.
Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan serangan itu “sangat memprihatinkan”.
“Kami menyesalkan serangan hari ini terhadap pusat pelatihan UNRWA,” katanya. “Warga sipil harus dilindungi dan hakikat perlindungan fasilitas PBB harus dihormati.”