Pentingnya Ibadah untuk Menigkatkan Kesehatan Mental bagi Mahasiswa

Pentingnya Ibadah untuk Menigkatkan Kesehatan Mental bagi Mahasiswa

DEPOKPOS – Ibadah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia sebagai bentuk ketaqwaan kepada allah swt. Selain itu ibadah merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan untuk mengendalikan emosional yang ada dalam diri manusia.

Hal ini karena keadaan emosional seringkali mengalami penurunan fungsi. Manusia diberikan akal untuk melakukan kewajiban beribadah kepada Allah SWT. Misalnya, belajar diniatkan karena Allah, bekerja yang diniatkan untuk mencari rezeki dari Allah, dan aktivitas lainnya yang niat utamanya adalah karena Allah swt.

Bacaan Lainnya

Kesehatan mental merupakan terhindarnya seseorang dari gangguan dan penyakit jiwa. Mental yang tidak sehat akan mudah terganggu oleh Stressor (penyebab terjadinya stres). orang yang memiliki mental sehat berarti mampu menahan diri dari tekanan-tekanan yang datang dari dirinya sendiri dan lingkungannya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi mental dan fisiknya menurun, seperti tugas yang menumpuk, tuntutan orang tua, kehilangan pasangan, maupun karena faktor biologisnya yang menurun sehingga belum siap menerima keadaan tersebut. Tidak semua orang mampu mengikuti perkembangan zaman. Seseorang yang kurang beradaptasi dengan keadaan dan perkembangan zaman, tidak menutup kemungkinan akan terganggu kesehatan mentalnya begitu juga spiritualnya.

Ibadah sebagai Psikoterapi

1. Shalat

Dalam hukum syara’ bahwa shalat akan sah jika seseorang telah berwudhu. Air suci dan mensucikan menjadi media wajib untuk berwudhu. Seperti diketahui, air memiliki sifat jernih, mengalir dan menyegarkan. Sehingga dengan air kotoran-kotoran yang menempel pada tubuh dapat dibersihkan dengan sempurna.

Secara etimologi kata shalat berarti doa memohon kebaikan. Saat sholat didirikan dengan menyempurnakan wudhu, niat yang ikhlas, adab-adab seperti tuma ‘ninah (tenang sejenak), gerakan tidak terlalu cepat, memahami bacaan sholat maka akan mendatangkan kekhusyukan dan menjadi terapi tersendiri bagi jiwa.

Dengan kata lain, jiwa akan tenang jika shalat dilakukan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Melalui shalat, kepribadian seseorang akan terbimbing dalam menyikapi berbagai masalah dalam kehidupan.

2. Dzikir

Firman Allah swt dalam surat ar-Ra’ad: 28. “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hatinya menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”

Al-quran menjelaskan pentingnya melakukan dzikir untuk menenangkan hati hamba-Nya yang beriman. Rasulullah saw. pernah bersabda: “Tidaklah suatu kelompok yang duduk berzikir melainkan mereka akan dikelilingi oleh para malaikat. Mereka mendapat limpahan rahmat dan mencapai ketenangan. Dan Allah swt akan mengingat mereka dari seseorang yang diterima di sisi-Nya” (HR. Muşlim dan Tirmidzi).

3. Membaca Al-quran

Al-quran adalah kalamullah yang suci, diturunkan oleh Allah melalui nabi Muhammad saw sebagai petunjuk bagi manusia yang membedakan antara hak dan bathil. Membaca al-quran sangat dianjurkan. Tetapi selain membaca al-quran kita juga harus tahu makna yang terkandung didalamnya sehingga kita dapat menamalkannya dalam kehidupa sehari-hari.

4. Shaum

Shaum atau biasa yang disebut dengan puasa mengandung beberapa manfaat yang besar, yaitu, menguatkan kemauan dan menumbuhkan kemampuan jiwa manusia dalam mengontrol hawa nafsunya.

Puasa merupakan sarana latihan untuk menguasai dan mengontrol motivasi atau dorongan emosi, serta menguatkan keinginan untuk mengalahkan hawa nafsu. Selain itu, kesabaran menahan rasa lapar dan haus membuat seseorang yang berpuasa merasakan penderitaan orang lain yang serba kekurangan. Sehingga muncul rasa empati terhadap sesama dan mendorong untuk memiliki sikap peduli kepada sesama.

5. Haji

Ibadah haji berawal dari kisah Nabi Ibrahim as. Kisah ini menggambarkan suatu makna bahwa perjuangan untuk mendapatkan ridha Allah adalah dengan mengorbankan apa yang paling disayangi dan dimiliki. Ibadah haji dapat melatih kesabaran, melatih jiwa untuk berjuang, serta mengontrol syahwat dan hawa nafsu.

Ibadah haji menjadi terapi atas kesombongan dan berbangga diri sebab dalam praktek ibadah haji kedudukan semua manusia sama. Dengan melaksanakan ibadah haji akan membawa seseorang mampu bermuhasabah diri guna mencari jati diri seorang hamba yang hakiki. Hakikat seorang hamba adalah senantiasa mengabdikan diri dan kehidupannya untuk Allah semata. Pengabdian dengan keikhlasan itulah yang mengundang curahan rahmat serta ridha-Nya, jiwa hamba pun akan suci dan tenang.

Surat dalam al-quran untuk menenangkan hati kita yang sedang gelisah

⦁ Surat Al-Fatihah.

adalah pembuka dari kitab suci Al Qur’an. Surat yang memiliki banyak keistimewaan ini disebut juga sebagai Ummul Qur’an. Rasulullah Saw bersabda “Demi Zat Yang Jiwaku ada di Tangan-Nya, Allah SWT tidak menurunkan surah yang setara dengan surah Al Fatihah dalam Taurat, Injil, dan Zabur, bahkan dalam Al Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim).

⦁ Surat Al-Baqarah ayat 255.

Surat yang disebut sebagai Ayat kursi ini disebut juga sebagai ayat yang bisa diamalkan sebagai penyembuh, doa, dan penenang hati. Allah SWT akan memelihara dan melindungi orang yang membacanya dari seluruh kejahatan, keburukan, dan penyakit.

⦁ Surat Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surat An-Naas .

Rasulullah SAW bersabda, tidak ada sesuatu yang bisa melindungi seorang mukmin melebihi dari tiga surat ini. Ketika seorang mukmin berlindung kepada Allah SWT dan membaca surat ini, maka Allah SWT akan melindungi dari berbagai keburukan dan penyakit. Surat Al-Ikhlas memiliki posisi istimewa. Membaca surat ini bahkan disandingkan dengan membaca sepertiga Al Qur’an. Dijelaskan oleh Rasulullah SAW surat Al-Ikhlas mengandung makna tentang sifat tauhid Allah SWT yang tak ada di ayat lainnya. Karenanya, surat Al-Ikhlas dianggap sangat penting dan memiliki manfaat untuk menyembuhkan.

⦁ Surah Al-Insyirah

adalah “surat cinta” dari Allah kepada Nabi Muhammad agar senantiasa mengingat Allah dan berkah-Nya. Dalam surat ini Allah mengingatkan kepada hamba-Nya bahwa setiap kesulitan yang Allah datangkan kepada hamba-Nya merupakan sesuatu yang dapat dilewati. Allah percaya bahwa ujian yang allah berikan kepada kita, kita mampu melewatinya. Sampai untuk menenangkan kita, Allah mengatakan hingga 2 kali dalam surat ini, “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.

Tujuan kesehatan mental bagi individu

⦁ Keseimbangan Emosional :
Keseimbangan emosional disini adalah bagaimana kita dapat mengelola stress dan mampu mengelola emosi dengan baik. Ketika kita dihadapi dengan kekecewaan, sebaiknya kita menerimanya dengan Ikhlas dan yakin bahwa dibalik kekecewaan ini pasti ada hikmahnya dan jangan terlalu berlarut-larut dalam kesedihan.

⦁ Hubungan social yang sehat :
Hubungan social disini kita bisa memilih dengan siapa kita bergaul yang membuat kita merasa nyaman dan aman. Membangun relasi dan hubungan sosial yang sehat dengan orang lain akan berdampak positif bagi kita, karena dengan hubungan sosial yang sehat, kita dapat meningkatkan dan memberikan dukungan yang baik juga bagi diri kita sendiri.

⦁ Self-care :
Zaman sekarang, banyak orang-orang bahkan para artis yang menjalankan hidup sehat dan menjaga dirinya sendiri dengan melakukan kegiatan yang positif yang dapat meningkatkan kesehatannya seperti olahraga, makan makanan yang sehat, tidur yang cukup, dan lain-lain.

⦁ Tujuan dan makna hidup :
Belajar bisa menjadi cara kita dalam menentukan tujuan kita akan kemana. Dengan belajar, kita dapat melatih mental kita untuk siap menerima perubahan. dengan ini kita dapat menumbuhkan motivasi yang bisa membawa kita lebih maju dari kondisi yang sebelumnya.

Dari pemaparan diatas dapat kita lihat bahwa ibadah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Pengingkaran manusia terhadap agama mungkin karena faktor-faktor tertentu baik yang disebabkan oleh kepribadian maupun lingkungan masing-masing. Fitrah manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT ialah manusia diciptakan mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid.

Al-Quran berfungsi sebagai as-Syifa atau obat untuk menyembuhkan penyakit fisik maupun rohani. Dalam Al-Quran banyak sekali yang menjelaskan tentang kesehatan. Ketenangan jiwa dapat dicapai dengan zikir (mengingat) Allah. Rasa taqwa dan perbuatan baik adalah metode pencegahan dari rasa takut dan sedih.

Najwa Safira
Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait