Warga Palestina mengatakan pemboman berulang-ulang yang dilakukan Israel terhadap Gaza selatan menjadikan janji-janji keamanan Israel merupakan hal yang tak masuk akal.
GAZA, PALESTINA –Seorang pejabat Gedung Putih juga mengatakan perundingan yang “sangat rumit dan sangat sensitif” itu mengalami kemajuan.
Pembicaraan tersebut bertepatan dengan persiapan Israel memperluas serangannya terhadap Palestina hingga bagian selatan Gaza, yang ditandai dengan meningkatnya serangan udara terhadap warga Palestina.
Namun, sekutu utama Israel, Amerika Serikat, memperingatkan pada Minggu agar tidak memulai operasi tempur di wilayah selatan sampai para perencana militer mempertimbangkan keselamatan warga sipil Palestina.
Penduduk Gaza yang mengalami trauma berpindah-pindah sejak awal perang, berlindung di rumah sakit atau berjalan tertatih-tatih dari utara ke selatan, yang dalam beberapa kesempatan terpaksa kembali lagi demi menghindari serangan.
Pemerintahan Hamas di Gaza mengatakan sedikitnya 13.000 warga Palestina tewas akibat pemboman Israel, termasuk sedikitnya 5.500 anak-anak.
Jumlah korban warga sipil di Gaza “sangat mengejutkan dan tidak dapat diterima,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang kembali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera pada Minggu.
Para saksi mata melaporkan terjadi pertempuran sengit semalam antara Hamas dan pasukan Israel yang berusaha maju ke Jabalia yang merupakan kamp yang dihuni hampir 100.000 orang.
Bombardemen berulang kali yang dilakukan Israel di Jabalia telah menewaskan banyak warga sipil, kata petugas medis Palestina. Israel mengatakan serangan itu telah menewaskan banyak militan yang bersembunyi di wilayah tersebut.
Melalui media sosial dalam bahasa Arab, militer Israel pada Minggu mendesak penduduk di beberapa sudut Jabalia agar mengungsi ke selatan “untuk menjaga keselamatan kalian”. Israel juga mengatakan akan menghentikan aksi militer dari jam 10 pagi sampai jam 2 siang waktu setempat.
Setelah “jeda” berakhir, bombardemen dari negara Zionis itu berlanjut sehingga 11 warga Palestina di Jabalia tewas akibat serangan udara Israel terhadap sebuah rumah, kata kementerian kesehatan di kantong Palestina tersebut.
Warga Palestina mengatakan pemboman berulang-ulang yang dilakukan Israel terhadap Gaza selatan menjadikan janji-janji keamanan Israel merupakan hal yang tak masuk akal.
Sumber: Reuters