Walaupun Gaza hanya memiliki luas 365 kilpmeter persegi, Israel selalu gagal menguasai Gaza
GAZA, PALESTINA – Jalur Gaza adalah wilayah kecil yang memiliki panjang sekitar 41 kilometer dan lebar antara 6 hingga 12 kilometer, dengan luas total 365 kilometer persegi, berbatasan dengan Laut Mediterania di barat, Mesir di selatan, serta Israel di utara dan timur.
Gaza adalah bagian dari Kekaisaran Ottoman sebelum diduduki oleh Inggris dari tahun 1918 hingga 1948 dan Mesir dari tahun 1948 hingga 1967.
Selepas berakhirnya Kesultanan Utsmaniyah, wilayah Gaza akhirnya menjadi bagian dari mandat Liga Bangsa-Bangsa untuk Palestina di bawah pemerintahan Inggris.
Sebelum mandat berakhir, Majelis Umum PBB menerima rencana pembagian Palestina-Arab-Yahudi pada November 1947, di mana Gaza dan wilayah sekitarnya akan dibagikan kepada orang-orang Arab.
Ketika mandat Inggris berakhir pada 15 Mei 1948, dimulailah perang Arab-Israel pertama. Akibat pertempuran yang terjadi di musim gugur tahun 1948 itulah, wilayah sekitar kota yang berada di bawah pendudukan Arab dikurangi menjadi sebidang wilayah sepanjang 40 km dan lebar 6–12 km.
Daerah ini kemudian dikenal sebagai Gaza Strip (Jalur Gaza).
Israel merebut dan menduduki Jalur Gaza dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967. Berdasarkan Perjanjian Oslo yang disahkan pada tahun 1993, Otoritas Palestina ditetapkan sebagai badan administratif yang mengelola pusat kependudukan Palestina.
Jalur Gaza merupakan bagian dari teritori Palestina. Sejak bulan Juli 2007, setelah pemilihan umum legislatif Palestina 2006, Hamas menjadi penguasa de facto di Jalur Gaza.
Walaupun Gaza hanya memiliki luas 365 kilpmeter persegi, Israel selalu gagal menjadi penguasa Gaza. Gaza sendiri merupakan wilayah pesisir yang terletak di jalur perdagangan dan maritim kuno di sepanjang pantai Mediterania, dikutip dari Reuters.