Dalam ajang Piala Dunia U-17 di Selandia Baru, ia bersama Ghana tergabung di Grup B
DEPOKPOS – Pemain asal Ghana, Michael Essien, sempat malang-melintang di kancah sepak bola dunia bersama tim-tim papan atas dunia. Perjalanan karier pun sempat membawanya mampir ke klub Indonesia, Persib Bandung.
Lahir di Accra, Ghana, Essien merupakan putra pasangan James Essien dan Aba Gyandoh. Ia lahir pada 3 Desember 1982.
Essien mengawali perjalanan panjangnya di lapangan hijau dengan bergabung bersama klub lokal, Liberty Professionals. Waktu itu, ia baru lulus dari St. Augustine’s College di Cape Coast.
Dasar berbakat, penampilannya bersama klub lokal ini menarik tim scouting dari tim Ghana U-17. Walhasil, ia dipanggil memperkuat tim berjuluk The Black Starlets tersebut, yang sedang menyiapkan diri bermain di Piala Dunia U-17 1999.
Dalam ajang Piala Dunia U-17 di Selandia Baru, Ghana tergabung di Grup B. Essien dan kawan-kawan berada satu grup dengan Meksiko, Spanyol, dan Thailand.
Ghana sukses memungkasi fase grup di puncak klasemen. Mereka sukses mengoleksi tujuh angka dari dua kemenangan dan sekali hasil imbang.
Di perempat final, Ghana sukses mengandaskan Uruguay dengan skor 3-2. Namun, pada semifinal, Ghana harus mengakui keunggulan Brasil dengan skor 2-4. Kemudian, pada perebutan posisi tiga, Ghana sukses mengandaskan Amerika Serikat dua gol tanpa balas.
Sepanjang perjalanan Ghana di Selandia Baru, Essien sempat tampil dalam lima pertandingan. Satu-satunya laga di mana ia absen adalah pada perebutan posisi tiga.
Essien menunjukkan penampilan ciamik sepanjang turnamen ini. Paduan daya juang, kekuatan fisik, dan kreativitas di ajang rata-rata yang ditunjukkannya mampu menarik minat para pemandu bakat klub-klub Eropa, termasuk Manchester United.
Gayung bersambut. Ketertarikan pemandu bakat United mendapat tangapan positif Essien. Pasalnya, sejak kecil, Essien adalah penggemar Setan Merah. Walhasil, ia sempat memperkuat tim U-17 Setan Merah pada laga uji coba kontra Derby County.
Kendati kalah, penampilan Essien membuatnya ditawari kontrak oleh manajemen Setan Merah. Namun, muncul permasalahan. Ia gagal mendapat izin kerja di Inggris. Sebagai jalan keluar, manajemen United menawarkannya bergabung dengan Royal Antwerp, salah satu klub satelit United. Manajemen United berjanji akan mengusahakan izin kerja Essien sembari melihat perkembangan pemain muda ini.
Namun Essien akhirnya bergabung dengan Bastia pada Juli 2000.
Tiga musim bersama Bastia, Essien kian matang. Ia menancapkan reputasi sebagai salah satu pemain muda paling bersinar di kancah Ligue 1. Tentu saja hal ini menarik minat sejumlah klub besar. Akhirnya, pada musim panas 2003, ia hengkang ke Lyon.
Penampilan apik Essien menghadirkan ketertarikan dari Chelsea. Walhasil, pada 14 Agustus 2005, ia ditebus oleh The Blues dengan mahar sebesar 24,4 juta pounds.
Bersama Chelsea, Essien meraih puncak kariernya sebagai pesepak bola profesional. Ia membantu klub asal London tersebut meraih gelar juara Premier League, juara Liga Champions, juara Piala FA, juara Piala Liga, dan juara Piala Super Inggris.
Total, Essien sempat tujuh setengah musim berseragam Chelsea. Ia sempat bermain dalam 256 laga dan mencetak 25 gol.
Essien membuat kejutan ketika memutuskan merumput di Indonesia, bersama Persib Bandung pada musim 2017. Sebelumnya, ia menampik tawaran dari klub Australia, Melbourne Victory.
Bersama Persib Bandung, Essien menjadi salah satu andalan di lini tengah. Selain Essien, waktu itu, Pangeran Biru juga diperkuat eks pemain West Ham United, Carlton Cole.
Essien sendiri tampil lumayan bersama Persib Bandung. Ia sempat tampil dalam 29 laga dan mencetak lima gol.