DEPOKPOS – Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Prof. Dr. drg. Anggraini Margono, SpKG, Subsp KE(K) sebagai Guru Besar Tetap Ilmu Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UI, pada Sabtu, 06 Mei 2023, di Balai Sidang, Kampus, Depok. Seremoni pengukuhan dipimpin langsung oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D.
Di hadapan lebih dari 350 tamu undangan, Prof. Anggraini menyampaikan pidato pengukuhan terkait perkembangan Regeneratif dan Minimal Invasi sebagai konsep terpadu perawatan Endodontik di masa depan. Ia memaparkan perkembangan perawatan berbasis Regeneratif yang menandai dimulainya era baru konsep perawatan Endodontik.
Perawatan Endodontik merupakan perawatan bagian dalam gigi, yang sehari-hari dikenal sebagai perawatan saluran akar gigi atau zenuw behandelin. Istilah endodontik diambil dari bahasa Yunani, yakni endon berarti ‘dalam’ dan ho dontas yang berarti ‘gigi’. Sedangkan istilah kata endodontium sama artinya dengan ‘pulpo dentinal organ’, yaitu lapisan dalam gigi yang terdiri dari sel-sel pulpa dan dentin.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, tercatat proporsi masalah gigi dan mulut mengalami peningkatan dari 25,9% menjadi 57,6%. Prevalensi karies gigi pada penduduk usia produktif 35–45 tahun, maupun pada lansia usia 65 tahun ke atas mengalami peningkatan mencapai lebih dari 90%. Data tersebut menunjukkan bahwa prevalensi karies penduduk Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tetapi hanya 10,2% yang memperoleh pelayanan tenaga medis.
Perawatan Regeneratif tidak sekadar menghilangkan gejala klinis, tetapi juga memperbaiki, menggantikan, serta meregenerasi kompleks dentin-pulpa yang hilang atau rusak akibat usia, karies, maupun trauma. Konsep Regeneratif ini menjadi modalitas perawatan Minimal Invasif di bidang Endodontik dari upaya mempertahankan struktur jaringan keras gigi menuju kelangsungan hidup jangka panjang gigi (from tooth preservation to tooth survival).
Terkait dengan potensi tersebut, konsep Regeneratif dan Minimal Invasif dapat digabung menjadi Minimal Invasive Regenerative Endodontic Procedures (MIREPs), melalui modifikasi protokol klinik dari perawatan endodontik regeneratif yang sudah ada, serta menggabungkan desain preparasi akses minimal invasif, protokol disinfeksi yang bersifat biomimetik dan ramah sel, dan terapi regeneratif. Ini adalah tantangan baru yang membutuhkan riset-riset inovatif berbasis bioengineering, digital technology, dan genomic.