Agustine Hutapea Lulus Program Master Double Degree

DEPOKPOS – Agustine Hutapea tersenyum lepas usai menerima ijazah tanda lulus pada Wisuda Program Pascasarjana UGM. Ia pun menapaki turun dari panggung wisuda dengan sangat gembira.

Kegembiraan itu menghiasi rasa bahagia Agustine Hutapea yang berhasil lulus master program double degree. Selain berhasil lulus dari Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota UGM, ia lulus dari GRIPS National Graduate Institute for Policy Studies Tokyo Jepang.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  UI Hadir di NAFSA Annual Conference & Expo Washington

Bahkan, saat wisuda Program Master di National Graduate Institue for Policy Studies Tokyo Jepang beberapa waktu lalu, ia mendapat penghargaan Director’s Award for Outstanding Academic Achievement. Sebuah penghargaan yang diberikan untuk para mahasiswa berprestasi yang mampu menjalani studi dengan baik.

“Heran saja, tidak tahu juga kriteria penilaiannya. Mengagetkan saja tiba-tiba dihubungi untuk mendapatkan Award dari Dekan Magister Economic Planning and Public Policy Program di Jepang,” ujar Agustine di sela-sela Wisuda Program Pascasarjana UGM Periode III tahun akademik 2022/ 2023, di Grha Sabha Pramana, Rabu (10/5).

BACA JUGA:  Eksplorasi Kampus di UIopendays 2023

Tidak bisa menjawab secara pasti, Agustine mengira penghargaan yang ia terima mungkin berkaitan program pendidikan master yang ia jalani berlangsung lancar dengan Indeks Prestasi Kumulatif yang lumayan bagus. Meski begitu, bisa juga penghargaan itu terkait tesis yang ia susun.

“Karena tesis saya sepertinya menjawab kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama terkait permasalahan krusial dalam pembangunan infrastruktur selama ini,” ucapnya.

Melalui tesis berjudul Stakeholder Perspectives of TOD Project Failure (A Case Of The TOD Project in Pondok Cina), Agustine menguraikan beberapa kegagalan suatu pembangunan infrastruktur dengan model baru yaitu model TOD (Transit Oriented Development). Tanpa pemahaman mendalam soal TOD banyak yang salah kaprah dalam praktik pembangunan infrastruktur.

BACA JUGA:  UGM Kenalkan Pengelolaan Lingkungan Sistem Agrosilvopastura ke Masyarakat Dieng

Dengan demikian, cukup wajar bila tidak sedikit yang gagal proyek. Untuk studi kasus, Agustine mengambil daerah penelitian di Pondok Cina Jakarta, daerah dimana ia tinggal. TOD di Indonesia dinilainya tidak memiliki gambaran yang jelas dan tidak tahu sumber daya apa saja yang dibutuhkan.

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait