DEPOK POS – Hampir semua orang pernah merasa cemas. Sering kata-kata cemas terlontar ketika menghadapi situasi seperti sebelum menghadapi ujian, ketika ada presentasi di depan kelas, lupa menyelesaikan tugas sehingga takut dipanggil oleh guru. Akibatnya muncul perasaan panik, deg-degan, keringat dingin. Apakah ini dikategorikan sebagai sebuah kecemasan?
Berikut beberapa pengertian cemas dari sudut pandang psikologi. Menurut Chaplin kecemasan adalah perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Menurut Edelmann, kecemasan adalah ketakutan/keprihatinan, tegang atau rasa gelisah yang berasal dari antisipasi bahaya, sumber yang sebagian besar tidak dikenali atau yang tidak dikenal. Menurut Ahmad Fauzi, kecemasan adalah rasa takut yang tak jelas sasarannya dan juga tidak jelas alasannya.
Berdasarkan 3 pengertian kecemasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah perasaan ketakutan, keprihatinan, rasa gelisah yang tak jelas sasarannya dan juga tidak jelas alasannya.
Apa saja gejala-gejala umum yang terlihat bahwa seseorang dalam keadaan cemas? Menurut Conley, kecemasan dibagi menjadi gejala somatik dan gejala psikologis, yaitu :
Gejala somatik terdiri dari :
⦁ Keringat berlebih.
⦁ Ketegangan pada otot skelet yaitu seperti : sakit kepala, kontraksi pada bagian belakang leher atau dada, suara bergetar, nyeri punggung.
⦁ Sindrom hiperventelasi yaitu seperti : sesak napas, pusing, parestesi.
⦁ Gangguan fungsi gastrointestinal yaitu seperti tidak nafsu makan, mual, diare, konstipasi.
⦁ Iritabilitas kardiovaskuler seperti hipertensi.
Gejala psikologis terdiri dari beberapa macam :
⦁ Gangguan mood seperti : sensitif, cepat marah, dan mudah sedih.
⦁ Kesulitan tidur seperti : insonia dan mimpi buruk.
⦁ Kelelahan atau mudah capek.
⦁ Kehilangan motivasi dan minat.
⦁ Perasaan-perasaan yang tidak nyata.
⦁ Sangat sensitif terhadap suara seperti : merasa tak tahan terhadap suara-suara yang sebelumnya biasa saja.
⦁ Berpikiran kosong seperti : tidak mampu berkonsentrasi, mudah lupa.
⦁ Kikuk, canggung, koordinasi buruk.
⦁ Tidak bisa membuat keputusan seperti : tidak bisa menentukan pilihan bahkan untuk ha-hal kecil.
⦁ Gelisah, resah, tidak bisa diam.
⦁ Kehilangan kepercayaan diri.
⦁ Kecenderungan untuk melakukan segala sesuatu berulang-ulang.
⦁ Keraguan dan ketakutan yang mengganggu
⦁ Terus menerus memeriksa segala sesuatu yang telah dilakukan.
Seperti yang disampaikan pada paragraf pertama, tentang rasa cemas yang muncul saat menghadapi ujian dan presentasi, gejala-gejala psikologis yang sering muncul yaitu gangguan mood, sulit tidur, mudah lelah, sulit membuat keputusan, sering merasa ragu dan takut.
Apa saja penyebab seseorang mengalami rasa cemas? kecemasan bisa berasal dari faktor internal dan eksternal seseorang. Menurut Ramalah, kecemasan mempunyai beberapa faktor, diantaranya :
⦁ Lingkungan dimana kita tinggal memberi warna pola berfikir seseorag mengenai diri sendiri ataupun orang lain. Peristiwa ini dikarenakan ada pengalaman yang kurang menyenangkan pada seseorang terhadap keluarga atau dengan teman, sehingga seseorang tersebut merasa insecure.
⦁ Perasaan yang tidak diungkapkan atau direpress. Kecemasan dapat aktual apabila seseorang kurang mampu menemukan solusi untuk perasaannya sendiri.
⦁ Semua hal mengenai tubuh dan fikiran selalu saling terhubung dan mampu menimbulkan kecemasan.
Dari paragraf diatas, dapat disimpulkan bahw a kecemasan adalah perasaan ketakutan, keprihatinan, rasa gelisah yang tak jelas sasarannya dan juga tidak jelas alasannya. Gejala-gejala psikologis yang sering muncul saat merasa cemas yaitu gangguan mood, sulit tidur, mudah lelah, sulit membuat keputusan, sering merasa ragu dan takut. Kecemasan juga mempunyai beberapa faktor yaitu lingkungan, perasaan yang tidak diungkapkan serta segala hal mengenai tubuh yang mampu menimbulkan kecemasan. [Suci Nurul Annisa]