Setiap wanita tentu ingin terlihat cantik, penggunaan makeup pun menjadi salahsatu penunjang kepercayaan diri wanita untuk terlihat menarik dan sebagai bentuk mengekspresikan diri. Namun siapa sangka, penggunaan produk makeup yang gunakan untuk merias wajah ini kurang diperhatikan, seperti melebihi batas tanggal kadaluwarsa. Terlebih lagi, banyak alat kecantikan khususnya spons rias yang tidak bersihkan secara berkala, ternyata mengandung bakteri yang berpotensi berbahaya, seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Seperti yang dilansir oleh Healthline Media UK, menurut data terakhir, per Mei 2017, 31% orang berusia 18-29 tahun, 41% orang berusia 30-59 tahun, dan 35% orang berusia 60 tahun ke atas yang memakai makeup setiap hari di Amerika Serikat .
Merias wajah tentu bisa dilakukan dimana saja, seperti di kamar mandi, toilet umum, dalam perjalanan mobil, kereta api, dan pesawat. Kita jarang menyadari bahwa itu memberikan peluang untuk mengumpulkan bakteri berbahaya kepada produk dan alat kecantikan yang kita miliki.
Semua produk makeup memiliki “masa simpan,” yang mengacu pada periode di mana mereka biasanya aman digunakan. Durasi periode ini bervariasi dari satu produk ke produk lainnya, dan penggunaan makeup yang tidak tepat, seperti menggosok eyeshadow atau lipstick dengan jari yang tidak bersih, dapat memengaruhinya juga.
Selain itu, banyak pengguna makeup juga memiliki alat khusus, seperti kuas dan spons, untuk mengaplikasikan produk mereka. Alat-alat ini juga dapat dengan mudah mengambil bakteri berbahaya, tetapi banyak pengguna masih lalai untuk membersihkannya sesering yang seharusnya.
Sekarang, sebuah studi baru dari Fakultas Ilmu Kehidupan dan Kesehatan di Universitas Aston di Birmingham, Inggris, menambah bukti yang ada bahwa produk rias dan aplikator kosmetik mengandung bakteri berbahaya.
Dalam penelitian mereka – temuan yang muncul dalam Journal of Applied Microbiology – Amreen Bashir, Ph.D., dan Prof. Peter Lambert menganalisis sampel dari 467 produk kecantikan yang telah disumbangkan oleh pengguna di Inggris. Produk-produk ini termasuk: 96 lipstik, 92 eyeliners, 93 mascaras, 107 lipgloss, dan 79 blender kecantikan (spons makeup yang digunakan orang untuk menggunakan alas bedak atau concealer). Tes para peneliti mengungkapkan bahwa sekitar 70-90% dari semua produk ini terkontaminasi oleh bakteri dan bahwa beauty blender termasuk yang terburuk.
Beauty Blender juga memiliki tingkat kontaminasi jamur tertinggi, yaitu 56,96%. Para peneliti percaya bahwa ini karena orang pertama-tama harus membasahi spons ini untuk dapat merias wajah mereka. Permukaan lembab, peneliti menjelaskan, hal ini justru menyediakan lahan subur bagi jamur.
Beberapa muatan kontaminan bakteri tertinggi – terutama Enterobacteriaceae – juga terdapat dalam lip gloss, dengan lipstik menunjukkan tingkat kontaminasi terendah. Yang mengkhawatirkan, ternyata orang menjatuhkan 28,7% dari produk di lantai, yang bisa dipenuhi bakteri. Dari sampel beauty blender, orang telah menangani atau menyimpan 35,6% di antaranya di kamar mandi dan menjatuhkan sebanyak 64,4% di lantai. Para peneliti memperingatkan bahwa temuan ini dapat menimbulkan masalah, terutama untuk orang dengan gangguan kekebalan yang lebih rentan terhadap infeksi. (Iko Fazriyah)