Oleh : Hanik Rufaedhoh
Pertanyaan yang mendasar dalam wawasan kebangsaan yaitu “untuk apa sebuah bangsa membentuk negara? “ setiap orang atau setiap bangsa memiliki jawabannya sendiri dan beragam. Pada hakikatnya sebuah bangsa membentuk negara agar sebuah bangsa memiliki set of rules yang jelas untuk digunakan sebagai pedoman dalam menentukan nasib bangsanya sendiri. Terlihat dari pernyataan mengenai bangsa dan negara diatas terbukti bahwa adanya hubungan antara bangsa, negara terhadap ekonomi, karena sebuah bangsa dikatakan nasibnya telah menjadi lebih baik adalah seiring berjalannya waktu pendapatan per kapita mengalami peningkatan. Sekilas terlihat bahwa pembangunan ekonomi mendominasi penentuan nasib bangsanya.
Menurut Meier dan Baldwin ( dalam safril,2003:142) bahwa ” pembangunan ekonomi adalah suatu proses , dengan proses itu pendapatan nasional real suatu perekonomian bertambah selama suatu periode waktu yang panjang”
Selain itu dikemukakan pula oleh Djojohadikusumo (1991) bahwa “ pembangunan ekonomi adalah usaha memperbesar pendapatan per kapita dan menaikan produktivitas per kapita dengan jalan menambah peralatan modal dan menambah skill”
Diindonesia perkembangan pembangunan ekonomi dilihat dari berbagai sektor yaitu sektor perbankan,sektor perdagangan , sektor pertanian , sektor pariwisata , dsb. Jika sektor tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya dan dapat terus berkembang dengan baik maka perkembangan ekonomi indonesia juga akan menjadi terus berkembang dan semakin membaik, tetapi jika sektor-sektor tersebut tidak berjalan dan berkembang sebagaimana mestinya , maka dapat dipastikan bahwa perkembangan ekonomi indonesia pun akan semakin sangat menyedihkan. Namun secara umum keberhasilannya memerlukan ketepatan sebuah bangsa dalam memilih institusi politik dan jaminan stabilitas politik . Dikatakan tepat jika mempresentasikan kehendak rakyat dan mendukung kelancaran pembangunan ekonomi.
Dilihat dari segi institusi politik, Indonesia telah mantap menjatuhkan pilihannya pada demokrasi, menurut Abraham lincolin “ Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat” namun demokrasi yang dimaksud tidak hanya sebatas pemilihan umum secara periodik, tetapi internalissasi nilai pada instituisi. Selain itu seharusnya dengan sistem demokrasi seperti ini dapat memicu tumbuh kembangnya inisiatif dan inovatif dalam pembangunan ekonomi indonesia.
Disisi lain, demokrasi juga memiliki konsekuensi dimana semakin bebasnya rakyat “bersuara”. Mau tidak mau kemungkinan ketidakstabilan politik pun meningkat namun demokrasi tetap menjadi pilihan yang terbaik pada era modern ini.
Dengan begitu negara yang tidak memiliki stabilitas politik maka akan sangat sulit untuk membangun negaranya, karena pendapatan per kapita cendurung melambat . bahkan apabila tatanan politik pada sebuah negara rusak negara tersebut akan mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti suriah,libya dan irak. Perekonomian hancur dan kesejahteraan hanyalah sebuah angan-angan belaka.
“ Masa depan Indonesia ada ditangan kita semua (pemuda), saya tidak mengatakan bahwa kita harus perang membawa senjata, cukup dengan punya “Sanse of war” jangan hanya “Diam” dengan ketidaksetujuan tapi “Bergeraklah” dan bergerak yang paling bijak adalah bergerak dengan ilmu dan amal,tidak keras tapi tidak pula lembek. Cerdas tanpa menggurui dan mulian tanpa berkuasa.” Tuturnya Edghar Hammas.
Dengan demikian tersadarlah, mari bersama bangun ekonomi-politik indonesia dengan menempatkan kepentingan bangsa pada prioritas pertama , maka kestabilan politik dapat terjaga. Yang terpenting jangan sampai kebebasan “bersuara” memicu kestabilan politik , karena kestabilan politik memiliki stabilitas tinggi dalam krisis ekonomi, hal tersebut juga dapat menyebabkan kelangkaan barang, inflasi yang tinggi, menurunnya investasi, pengangguran dan sebagainya. Dengan kita bersama membangun ekonomi politik lalu mengawasi proses demokrasi, yakni dapat membuat taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik.