
Depok adalah Kota yang memiliki banyak danau yang selain berfungsi sebagai resapan air juga berfungsi sebagai kawasan wisata. Salah satunya Situ Jatijajar yang teletak di Kelurahan Jatjajar, Tapos, Depok. Situ jatijajar merupaan situ alami dan sudah ada sejak agama islam masuk diwilayah Jawa Barat terutama di Kota Depok.
Awalnya Situ Jatijajr bernama Situ Rawa badak karena dahulu banyak warga memelihara kerbau, yang biasa orang awan meyebutnya (badak). Dari zaman ke zaman Situ ini mengalami perubahan nama menjadi Situ Jatijajar karena banyak pohon jati yang tumbuh disekitar dan Situ ini berada di Kampung Jajar. Akhirnya Situ ini diberi nama Situ Jatijajar yang terkenal hingga saat ini.
Luas Situ Jatijajar ini mencapai 6,5 hektar dengan kedalaman 1 sampai 4 meter. Bagian tepi Situ sudah dipasang turap untuk mencegah longsor. Pemukiman di sekitar Situ Jatijajar tidak terlalu padat.
Lingkungan Situ juga terjaga sehingga air cukup jernih dibandingkan Situ-situ lainnya dan sangat dapat sekali dijadikan alternatif destinasi liburan keluarga saat Anda berkunjung ke Depok. Bila anda berkunjung ke Situ Jatijajar anda dapat menikimati pemandangan sekitar dengan berjalan-jalan lewat pedestrian yang dibangun di tepian Situ. Seperti halnya Situ lain di kawasan Depok, di Situ Jatijajar juga tersedia wahana sepeda air.
Di samping Situ Jatijajar juga terdapat Saung Situ Jatijajar jika anda merasa lapar anda bisa menyantap makanan bersama keluarga. Di sini pengunjung dapat bersantap sambil menyaksikan keindahan panorama danau. Tempat makan yang biasanya ramai pada akhir pekan ini juga dilengkapi dengan playground . Jadi, bila buah hati bosan dengan permainan air, Anda bisa mengajaknya bermain ayunan, perosotan, dan sebagainya. Arena bermain juga dihiasi dengan patung-patung binatang atau tokoh kartun kesukaan anak-anak.
Situ Jatijajar juga tempat favorit para pemancing. Ikan-ikan yang tersapa di Situ ini biasanya ikan mas, ikan nila, ikan lele bahkan terdapat juga udang. Untuk alat memancing tidak perlu khawatir bila Anda lupa mempersiapkan umpan, pancing, kail, atau perlengkapan lainnya. Di lingkungan sekitar danau terdapat kios yang menjual berbagai keperluan memancing.
Disalah satu bagian Situ Jatijajar juga terdapat situs budaya berupa musholah bernama musholah Al Karomah yang sudah berdiri sejak zaman Belanda. Di area mushola tersebut juga terdapat makam Raden Santri Bethot yang merupakan panglima pasukan sandi kerajaan Banten dan anak dari Raden Panji Wanayasa. Raden Panji Wanayasa sendiri adalah seorang pejuang bangsa saat Mataram menyerang Batavia yang dikuasai VOC dan saat perang Banten sekitar tahun 1682. Raden Wanayasa juga merupakan ulama yang menyebarkan agama islah di sekitar Jatijajar. Sebenarnya makam ini yang menyebabkan terjadinya Setu Jatijajar.
Saat itu pemerintahan Belanda mempercayai terdapat harta karun Kerajaan Banten yang dikubur berdekatan makam-makam petinggi Kerajaan Banten, sehingga digali area sekitar makam jingga membentuk suatu danau. Cerita mistisnya lainnya beredar di kawasan Situ Jatijajar adalah terkadang masih sering terlihat kuda dan kereta Raden Santri Bethot berjalan mengelilingi danau tersebut. (Fitri Nursiyami)