Dasar Ekonomi Moneter

Ilustrasi.

Ekonomi moneter merupakan salah satu bidang yang dibahas dalam ekonomi Islam. Ilmu moneter adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Banyak topik yang dibahas dalam kajian moneter dalam bidang ekonomi. Diantaranya adalah peranan dan fungsi uang, sistem moneter dan pengaruhnya terhadapat jumlah uang dan kredit, struktur dan fungsi bank, pengaruh uang dan kredit dalam perekonomian, stabilitas ekonomi, distribusi pendapatan, dan masih banyak lagi.

Sektor moneter merupakan jaringan yang penting dan mempengaruhi sektor ekonomi rill. Kebijakan moneter merupakan instrumen penting kebijakan publik dalam sistem ekonomi, baik moderen maupun Islam. Syarat tercapai dan terjamin berfungsinya sistem moneter secara baik adalah otoritas moneter harus melakukan pengawasan kepada keseluruhan sistem.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Persahabatan, Pondasi Kokoh dalam Setiap Perjalanan

Sebagaimana kita ketahui, dalam kehidupan ekonomi, uang diibaratkan sebagai darah dalam tubuh manusia, Oleh karena itu, uang memiliki nilai (dalam fungsinya) pada aktivitas ekonomi. Dalam Islam, permintaan akan uang terutama dalam transaksi dan kebutuhan kebanyakan ditentukan oleh tingkat pendapatan dan distribusinya. Permintaan spekulatif akan uang pada dasarnya dipicu oleh fluktuasi tingkat suku bunga dalam perekonomian kapitalis. Penurunan tingkat suku bunga yang disertai dengan harapan akan meningkat merangsang orang atau perusahaan untuk tetap menyimpan uangnya karena dalam sistem ekonomi kapitalis, bunga sering kali berfluktuasi. Dengan penghapusan bunga ini dan kewajiban akan zakat 2,5% setahun, dapat meminimalkan permintaan spekulatif akan uang.

BACA JUGA:  Perkembangan Studi Al-Quran di Era Digital

Kebijakan Moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Kebijakan moneter ekspansif (Monetary expansive policy) dan Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy). Perkembangan emas sebagai standar dari uang beredar mengalami tiga kali evolusi yaitu:

  • The gold cins standard : di mana logam emas mulia sebagai uang yang aktif dalam peredaran
  • The gold bullion standard : di mana logam emas sebagai para meter dalam menentukan nilai tukar uang yang beredar.
  • The gold exchange standard (bretton woods system): di mana otoritas moneter menentukan nilai tukar domestic currency dengan foreign currency yang mampu di back-up secara penuh oleh cadangan emas yang di miliki.
BACA JUGA:  Pentingnya Ajaran Islam dalam Keluarga terhadap Kesehatan Mental Remaja

Dengan perkembangan sistem keuangan yang demikian pesat telah memunculkan uang fiducier (kredit money) yaitu uang yang keberadaannya tidak diback-up oleh emas dan perak. Ada tiga instrument utama yang digunakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar: Operasi pasar terbuka (Open Market Operation), Fasilitas diskonto (Discounto Rate), Rasio cadangan wajib (Reserve Requirement Ratio), Imbauan Moral (Moral Persuasion). Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. (Asri Nur Lestari)

Referensi: Pembelajaran mata kuliah Uang dan Bank semester 3 STEI SEBI oleh Ustad Ali Rama

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait