
Seorang Ayah akan melakukan apapun untuk anak tercintanya, bahkan hal yang diluar nalar sekalipun.
Bagi seorang anak, ayah merupakan salah satu orang paling penting di dalam hidup ini setelah ibu. Sama seperti halnya seorang ibu, sang ayah pun memiliki cinta dan kasih sayang yang besar kepada anaknya. Ia akan melakukan hal apapun demi kebahagiaan sang anak. Tidak pernah memikirkan dirinya sendiri dan lebih mengutamakan kepentingan anak-anaknya.
Ayah merupakan kepala keluarga yang menopang dan sumber kekuatan untuk keluarganya. Namun di sisi lain ayah pun bisa menjadi sosok seorang ibu. Jika tidak ada seorang ibu yang akan merawat anaknya, maka ia lah yang akan menggantikan peran seorang ibu. Ia memberikan semua kebutuhan anaknya dan mengurusi semua yang diperlukan anaknya.
Selama ini mungkin kita mengenal sosok ayah dengan kepribadian yang kuat dan tegas. Memiliki tanggungjawab besar untuk keluarga dan kasih sayangnya tidak perlu diragukan. Ia yang selalu mengajarkan anak-anaknya dalam segala macam hal, mengajarkan sabar, kuat dan tabah akan masalah yang menimpa. Namun dibalik itu semua, ayah memiliki hati yang lembut dan rapuh jika anak yang disayanginya bersedih.
Ayah memberikan semua yang terbaik kepada anak-anaknya. Bahkan ia lebih memprioritaskan anaknya dibandingkan dirinya sendiri, untuk memberikan semua yang terbaik kepada anaknya. Rela membohongi dirinya sendiri, lelah yang dirasakannya ia sembunyikan dan itu semua ayah lakukan hanya untuk anaknya. Segala macam keluh kesah yang dirasakannya pun tidak akan menjadi arti untuk dirinya, karena semua itu hanya untuk membahagiakan anak-anak yang dicintainya.
Terkadang sang ayah selalu keras kepada anak-anaknya. Dan itu semua bukan karena ia membenci sang anak, melainkan ia ingin anaknya tumbuh menjadi priabdi dewasa dan bertanggung jawab. Kebahagiaan anaknya adalah kebahagiaan untuk dirinya juga, oleh karena itulah ayah akan melakukan segala cara untuk kebahagiaan anaknya meskipun jalan yang dilaluinya tidaklah mudah.
Ayah berharap anak-anaknya menjadi seorang manusia yang tidak rapuh, tidak nakal atau menyalahi aturan, kuat, bertanggungjawab, dan menjadi manusia yang mandiri semua itu di jalani dalam proses kehidupan yang panjang dan berliku.
Proses tersebut membutuhkan banyak bekal diantaranya sifat-sifat yang diajarkan ayah sewaktu kecil. Untuk menjalani kehidupan tidak akan semudah dalam bayangan seperti dalam dongeng ataupun cerita peri, bim salabim langsung jadi. Semua pekerjaan dan pilihan hidup membutuhkan keyakinan dan usaha. Hal tersebutlah yang selalu diajarkan ayah pada anak-anaknya.
Ayah memiliki tanggungjawab yang besar dalam mendidik anak. Namun, selain itu beliau juga memiliki tanggungjawab untuk memberi nafkah pada keluarga. Seberapa lelah dan keringat bercucuran beliau tetap bekerja. Walaupun tulang mulai merapuh, kulit mengeriput, nafas tidak lagi kuat, tetapi beliau tetap berjalan tegak mencari nafkah demi anak dan keluarganya. (Balggys Maeshyntha/PNJ)