Fotografi sudah menjadi hal biasa di era modern saat ini. Karena hampir semua orang dapat melakukan aktivitas fotografi pada saat ini. Baik itu sebagai hobi, pekerjaan, atau pun hanya sebatas foto selfie untuk di unggah ke media sosial. Sehingga, muncullah teknik-teknik dasar fotografi menggunakan kamera digital. Salah satunya adalah teknik memotret Bulb (Long Exposure).
Menurut Ferdiansyah, S.sn, dosen disalah satu universitas negeri ternama mengatakan teknik dasar fotografi itu adalah Segitiga Fotografi. Ada aperture, shutter speed, dan ISO. Elemen inilah yang dipakai secara bersamaan sehingga dapat menghasilkan foto yang menarik dan memiliki komposisi yang pas.
Long Exposure atau yang sering dikenal dengan Bulb adalah sebuah mode dalam kamera, yang memungkinkan untuk mengatur bukaan rana secara manual. Selama tombol shutter speed pada kamera masih ditekan, maka kamera tidak akan tertutup. Hal ini, membuat cahaya terus masuk ke dalam kamera. Teknik ini menggunakan medium cahaya yang bergerak untuk membuat foto ini menjadi lebih artistik.
Dilansir dari Buku Fotografi untuk Pemula dan Orang Awam yang ditulis oleh Rangga Aditiawan, teknik ini hampir sama dengan motion blur, bedanya adalah bulb menggunakan medium cahaya yang bergerak. Gambar yang dihasilkan seperti sinar laser.
Objek yang digambarkan, nantinya akan membentuk suatu garis seperti sinar laser atau gambar yang berbentuk dari sumber cahaya yang digunakan. Teknik ini berasal dari efek natural, seperti lampu kendaraan di jalanan. Sehingga menghasilkan bentuk secara tidak sengaja yang berasal dari cahaya tersebut.
Perlu diketahui Bulb adalah teknik foto menggunakan shutter speed yang sangat lambat. Karena speed yang lambat akan mengakibatkan foto rawan shaking atau tidak fokus. Kamera akan sangat sensitif terhadap getaran. Teknik ini bisa dikatakan susah susah gampang.
Oleh karena itu, sebelum memotret siapkan alat bantu agar kamera bekerja dengan stabil, tanpa ada shaking atau handuk shake, alat yang di butuhkan, yaitu:
- Tripod, digunakan untuk dudukan kamera agar tidak shaking. Sebelum memasang tripod, perhatikan terlebih dahulu bentuk tanah yang akan dipijaki, apakah sama rata atau tidak rata.
- Remote shutter release (remote control).
- Lensa, hindari menggunakan lensa tele 70-300 mm.
Sebelum pemotretan, buatlah konsep yang matang dan usahakan carilah objek, pencahayaan serta floorplan yang sesuai dengan konsep.
Pemilihan waktu untuk melakukan bulb secara umum pada malam hari. Tetapi saat subuh atau menjelang malam adalah waktu yang sangat tepat untuk melakukan bulb. Karena akan mendapatkan awan yang lebih indah. Apabila memilih waktu di siang hari carilah lokasi yang minim cahaya, tidak terkena matahari langsung, dan gunakan filter CPL untuk meredupkan cahaya yang masuk.
Berikut adalah langkah-langkah setting kamera untuk melakukan teknik Bulb :
- Dirikan tripod, lalu pasang kamera dan juga remote Shutter release.
- Putar tombol mode-dial kamera dan letakan ke mode manual (M).
- Masuk ke pengaturan shutter speed, lalu turunkan sampai mendapat mode bulb.
- Setting diafragma ke bukaan f9 atau lebih besar.
- Gunakan ISO serendah mungkin.
- Jika memotret lintasan jalan raya, sebaiknya pilihlah waktu dimana masih banyak kendaraan yang lewat dan usahakan kedua lampu kendaraan terlihat.
- Tekan remote shutter untuk mulai memotret dengan mode bulb. Jangan lepas sampai waktu yang diinginkan. Jika tidak memiliki remote shutter, maka cukup tekan tombol shutter kamera dengan cara yang sama yaitu jangan lepaskan jari. Tetapi tanpa bantuan remote bisa berpotensi terjadinya shake atau getaran oleh tangan yang dapat menyebabkan hasil gambar blur keseluruhan.
- Terus ulangi pemotretan sampai mendapat hasil foto yang bagus dan sesuai dengan keinginan.
Dengan kreatifitas, kemauan belajar dan usaha yang keras akan mendapatkan foto Bulb yang bagus. Coba terus hingga mendapatkan foto yang sesuai dengan keinginan. (Tutut Hasti/PNJ)