Wanita dan Kekerasan

Ilustrasi. (Istimewa)

Wanita itu tidak diciptakan dari ubun ubun lelaki untuk dipuja dan dipuji, bukan pula dari telapak kaki untuk dihina dan disakiti, namun dari tulang rusuk yang dekat denagn hati untuk di sayangi dan dekat dengan tangan untuk dilindungi.”

Miris, kesal, ingin mereka dibalas atau bahkan merasakan ketika halnya wanita diperlakukan tidak dengan semestinya. Namun, apa yang akan berubah ketika kita hanya menggerutu tapi tidak ada action yang pasti ??

Bacaan Lainnya

Ketika banyak kasus mengenai pelecehan ataupun kekerasan yang terjadi pada wanita, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pelaku tindak kejahatan tersebut. Karna, tidak menutup kemungkinan bahwa korbanlah yang menjadi pemicu tindak kriminal itu terjadi. Mungkin tidak secara prilaku yang menyebabkannya, namun unsur lain seperti cara berpakian yang kurang sopan juga bisa menjadi pemicu tindak kriminal itu terjadi.

Tidak hanya itu, salah pergaulan juga kerap kali menjadi salah satu jalan yang bisa menyebabkan tindak kriminal. Seperti pada kasus 2 orang yang memperkosa anak perempuan di kuburan Ciborong, Jalan Pancoran Barat II, Pancoran, Jakarta Selatan, jum’at 13 Mei 2016 oleh Beritasatu.com. Dalam berita itu dinyatakan bahwa anak perempuan yang menjadi korban adalah anak yang putus sekolah kelas 2 SMP datang ke Lapangan Airlangga Pancoran, sekitar pukul 02.00 WIB. Kemudian, korban minum minuman keras jenis Sofie Ambon dicampur minuman bersoda bersama 10 orang remaja lain yang sebagian besar tak dikenalnya. Usai minum minuman keras di tempat itu korban dibawa ke tempat kejadian peristiwa. Dapat kita ketahui dalam kasus ini korbanlah yang telah menyemplungkan dirinya ke jalan yang salah sehingga terjadilah tindak kriminal itu.

BACA JUGA:  Fenomena Cancel Culture pada Penayangan Film Business Proposal

Mengambil pelajaran dari kasus diatas, peran orang tua juga penting dalam membimbing anak sejak dini. Mengajarkan etika, cara bergaul dan lain sebagainya. Orang tua juga memiliki peran yang penting untuk terus mengawasi atau berada disamping anaknya saat mengalami masa masa pubertasi, masa masa ingin tahu tentang segala hal, masa masa ingin mencoba ini dan itu. Mereka membutuhkan bimbingan orang tua yang multifungsi, sebagai teman ataupun sahabatnya. Terus memonitoring kegiatannya dan memotivasinya saat ia mulai putus asa, agar bukan orang yang salah lah yang berada disampingnya saat ia membutuhkan dukungan.

Tak sedikit juga kasus pelecehan kepada perempuan yang terjadi di tempat kerja. Pelecehan seksual di tempat kerja dapat diartikan sebagai segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran. Tindakan lain yang mencakup rentang pelecehan seksual meliputi main mata, siulan nakal, komentar berkonotasi seks atau gender, humor porno, cubitan, colekan, tepukan atau sentuhan di bagian tubuh tertentu, gerakan tertentu atau isyarat yang bersifat seksual. Contoh lain dari beberapa pelecehan seksual yang lebih ekstrim adalah mengintimidasi/mengancam korban untuk melakukan berbagai kegiatan yang bisa membuat korban tidak nyaman seperti ajakan melakukan hubungan seksual atau pemerkosaan. Pelecehan seksual di tempat kerja juga termasuk melakukan diskriminasi gender dalam hal promosi, gaji atau pemberian tugas dan tanggungjawab.

BACA JUGA:  Pentingnya Menggunakan Tumbler: Langkah Kecil dengan Dampak Besar bagi Lingkungan

Sedih, marah ketika kita melihat atau berada di posisi tersebut. Namun, apa yang bisa dilakukan? Para korban hanya bisa diam karna takut menghadapi ancaman dari atasan, takut dipecat, tidak mendapatkan pekerjaan atau bonusan gaji yang tidak cair, tidak dapat promosi, jam kerja yang semakin lama, tugas tugas yang semakin berat, mengabaikan hak hak yang lainnya dan ketakutan ketakutan lain yang korban rasakan.

Ingatlah, kita bukan wanita yang lemah. Kita juga berhak hidup tenang dan bahagia. Dalam hal ini, diharapkan kepada perempuan ketika mencari pekerjaan hendaklah membaca surat perjanjian yang diberikan kantor dengan detail, berani mengatakan tidak untuk setiap ajakan yang berkonotasi seksual, berpakaian yang sopan, karna biasanya lelaki juga bisa tergugah untuk melakukan hal hal yang tidak baik hanya dengan melihat cara berpakaian kita. Jika pelecehan telah terjadi, catat bukti komunikasi (sms,telpon,bbm,line,dll), tempat, waktu, saksi. Laporkan kepadda pihak yang berwajib di perusahaan tersebut. Jika tidak ada tindakan, laporkan kepada pihak berwajib yang lebih tinggi atau pihak kepolisian.

Mungkin dalam proses mengungkapkan kejahatan yang terjadi, banyak perasaan cemas yang menjadi beban pikiran. Maka dari itu, kita sebagai aktivis perempuan hendaknya memberikan solusi yang tepat seperti, adanya komunitas kreatif untuk orang orang yang mengalami kasus pemecatan akibat melaporkan tindak kejahatan yang terjadi. Dengan begitu, mereka tidak perlu terlalu merasa khawatir ketika pemecatan itu terjadi, karna ada solusi atau pekerjaan yang masih bisa mereka lakukan diluar pekerjaan kantor itu sendiri.

BACA JUGA:  Evolusi Komunikasi: Dari Bahasa Isyarat hingga Kecerdasan Buatan

Membuat wadah yang bermanfaat untuk para perempuan yang mungkin tidak dapat melanjutkan sekolahnya karna biaya, sehingga mereka tidak harus bekerja di tempat tempat yang salah. Atau mengadakan kegiatan bermanfaat yang menjadi rutinitas sehingga kita bisa memberdayakan sumberdaya perempuan agar lebih bermanfaat.

Tidak hanya untuk para perempuan, mengadakan edukasi atau kegiatan soisal untuk orang orang yang tidak memiliki pekerjaan yang menyibukkan mereka dalam hal kebaikan, membuat waktu mereka lebih produktif dan tidak memiliki pemikiran yang tidak baik karna sibuk memikirkan kebaikan selanjutnya. Juga menghindarkan mereka dari tempat tempat tongkrongan yang memang kurang bermanfaat.

Selain itu, melatih skill beladiri juga bisa menjadi solusi untuk kita jika sewaktu waktu ada kejadian yang diluar dugaan menimpa kita. Karna kita memiliki skill beladiri, mental dan sikap kita sudah terlatih untuk berpikir apa yang harus dilakukan saat kejadian diluar dugaan itu terjadi. Refleks untuk melakukan tindak perlindungan terhadap diri sendiri sehingga membuat kita lebih aman.

Bersyukurlah bagi kita yang sudah berada dalam lingkaran kebaikan tersebut. Dan peran kitalah untuk mewujudkan kebaikan bagi orang lain yang membutuhkan.

Adinda Dian Ramadhani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *