Pedagang ini Pilih Pasar Cibinong yang Dulu

Pasar Cibinong ()
Pasar Cibinong (Indah)

Citra Pasar Cibinong yang dulu dikenal kumuh, semerawut, dan becek kini telah terhapus. Pasalnya, setelah direvitalisasi, kini Pasar Cibinong menjadi bangunan semi modern berlantai 2. Meskipun demikian, hal ini tidak sepenuhnya memberikan dampak positif bagi pedagang.

Didi, seorang pedagang sayuran yang sudah berjualan 6 tahun mengaku lebih menyukai Pasar Cibinong yang dulu karena jumlah omsetnya yang cukup jauh berbeda.

“Kalo dulu sehari bersihnya udah bisa ngantongin 400 sampai 500 ribu, apalagi rame bisa Rp 1 juta. Sekarang mah setengahnya aja gak ada. Boro-boro bisa dikantongin kaya dulu, buat muter lagi uangnya.” tuturnya.

Didi pun harus membayar sewa untuk dua lapak sebanyak 23 juta per tahun. Belum lagi, bayar karcis, sampah dan listrik yang rutin ditagih setiap hari oleh petugas. Jumlah karcis yang dibayar pun seharga 12 ribu dari harga lama 2 ribu. Meski demikian, karcis ini sangat berguna bagi Didi dan ibu—yang juga berjualan bahkan sejak puluhan tahun. Sejak harga karcis naik, tidak ada lagi pungutan liar dari preman yang meminta uang setoran dengan dalih atas nama masyarakat.

Pengelolaan Pasar Cibinong memang lebih baik sekarang terutama kebersihannya. Pengelompokan penjual juga sudah tertata, di lantai dasar menjual sayur mayur, daging, ikan dan aneka bumbu, di lantai satu menjual barang-barang plastik, sembako, dan kue-kue kering, kemudian di lantai 2 khusus menjual pakaian baik itu anak-anak hingga orang dewasa.

Didi juga mengatakan, “Enak begini, tapi pembelinya aja berkurang jadi gak enak. Ini juga karena pedagangnya dipisah-pisah. Ada yang di deket 3M tuh yang baru sama di belakang Ramayana. Jadi, pembelinya pada bingung mau kesana atau kesini.”

Namun pilihan Didi dan ibu untuk berjualan di Pasar Cibinong tidak pernah ia sesalkan. Bahkan, meski dengan omset yang terus berkurang, Didi tidak ada niat untuk berjualan di rumah atau di tempat lain.

Tujuan pemerintah daerah membagi para pedagang ke beberapa tempat setelah revitalisasi sebenarnya adalah untuk peremajaan pasar. Menurut petugas keamanan di sana, “Itu bukan dipisah maksudnya, tapi pemindahan pedagang kaki lima yang tadinya berjualan di badan jalan pasar.”

Meski begitu, harapan Didi saat ini, “Pasarnya dibikin satu aja, udah. Jadi, kita antar pedagang itu gak dibagi-bagi kaya sekarang.”

Indah Fitriyana Sari

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait