Tijjani diharapkan mampu memberikan energi baru, visi permainan, dan keseimbangan dalam proses regenerasi yang tengah dilakukan City
DEPOKPOS – Pep Guardiola mengambil langkah strategis dalam bursa transfer dengan mendatangkan Tijjani Reijnders dari AC Milan. Gelandang asal Belanda resmi bergabung dengan Manchester City dengan biaya transfer sebesar £46,5 juta.
Bagi publik Etihad, nama Tijjani mungkin belum setenar Kevin De Bruyne atau Bernardo Silva. Namun, di mata Guardiola, Reijnders bukan hanya pemain cadangan semata, melainkan sosok penting dalam membangun kembali fondasi lini tengah setelah masa keemasan De Bruyne.
Tijjani diharapkan mampu memberikan energi baru, visi permainan, dan keseimbangan dalam proses regenerasi yang tengah dilakukan City. Gaya bermainnya berbeda dari De Bruyne, sang ikon klub yang telah memberi banyak kontribusi dalam satu dekade terakhir.
“Saya sangat gembira bisa bergabung dengan Manchester City. Ini adalah salah satu tim terbesar di dunia, dengan pelatih terbaik, pemain kelas dunia, dan fasilitas yang luar biasa. Di bawah Pep Guardiola, City telah memenangkan begitu banyak gelar,” ucap Reijnders di situs resmi klub.
Musim lalu, lini tengah Manchester City sempat kehilangan kestabilan. Penurunan performa Ilkay Gundogan dan cedera yang dialami Rodri memberikan dampak signifikan. Sementara itu, Kevin De Bruyne juga kesulitan tampil konsisten sepanjang musim.
Situasi tersebut membuat kehadiran Reijnders menjadi krusial. Sepanjang musim lalu di Serie A bersama AC Milan, ia mencatatkan 10 gol dan lima assist, sebuah statistik yang mengesankan untuk seorang gelandang tengah.
Dalam urusan kontribusi terhadap gol, hanya Scott McTominay dari Napoli yang mampu menandingi catatan Reijnders di posisi serupa. Namun, kontribusi Reijnders tak hanya soal angka. Kekuatan utamanya terletak pada kecerdasan membaca ruang, menjaga ritme permainan, serta menghubungkan lini secara efisien. Ia bukan sekadar penggerak, tetapi juga penentu arah permainan.
Dengan karakter permainan modern, kuat dalam bertahan maupun menyerang, Reijnders dinilai sebagai sosok yang cocok dengan filosofi sepak bola Guardiola.