DEPOKPOS – Dalam hiruk pikuk modern, kadang saya berhenti sejenak : apa sih diri saya buat apasih saya hidup di dunia ini apasih yang harus saya kejar? rutinitas kehidupan kita bergerak cepat bangun pagi kerja, pulang, tidur lalu ulangi. Ditengah kelelahan itu sholat lima waktu seolah menjadi “jeda” yang sering dianggap\ beban bukan Rahmat.
Saya tidak menggurui saya juga pernah menjadikan sholat hanya sebagai formalitas, gerakan cepat, bacaan buru-buru, dan pikiran entah melayang kemana-mana tapi semua berubah ketika saya benar-benar terjatuh bukan secara fisik tapi mental.
Suatu malam, saya duduk sendiri di masjid.
Gelap sunyi dunia luar terasa keras dan penuh ujian, entah dorongan dari mana saya mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat malam dan dari situ saya berdoa sambil menangis “buat apa saya hidup didunia ini yaalaah apa yang harus ku kejar yaallah sambil air mata jatuh” Lalu saya mencari hadits tentang jati diri.
عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّه
Artinya : “Barang siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya.”
Dari situ saya sadar bahwa saya hidup didunia ini kita membenarkan hati ini dengan mengenal diri kita dengan intropeksi diri kita.
Memperhatikan perilaku, tindakan, dan reaksi diri dalam berbagai situasi.
Belajar dari Pengalaman:Mengambil pelajaran dari pengalaman hidup, baik positif maupun negatif, dan memanfaatkannya untuk pertumbuhan pribadi.
Memperoleh Pengetahuan : Mempelajari tentang diri sendiri melalui buku, diskusi, atau konsultasi dengan orang yang berpengalaman.
Bahwasaannya kita hidup didunia ini kita mencari ridho Allah SWT dan membersihkan hati kita dan membenarkan aqidah kita agar tidak tersesat dengan mengikuti ajaran nabi Muhammad SAW dan perkataannya Hadits “Man arafa nafsahu faqad `arafa rabbahu” adalah pesan yang penting untuk membantu manusia memahami diri sendiri sebagai langkah penting dalam mengenal Allah SWT. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang dapat mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya, hubungannya dengan Allah SWT, dan tujuan hidupnya di dunia ini.
Ahmad Jazuli
Mahasiswa STEI SEBI