Sumber mengatakan Unit 8200 terlibat dalam teknis pengujian untuk memasukkan bahan peledak ke dalam proses produksi
LEBANON – Ribuan pager dan walkie-talkie yang meledak di Lebanon memicu perbincangan soal mata-mata siber rahasia Israel, Unit 8200.
Pada Selasa, ribuan pager meledak di banyak wilayah di Lebanon. Imbas insiden ini, 12 orang termasuk anak-anak tewas dan 2.800 orang mengalami luka-luka.
Keesokan harinya, radio atau walkie talkie, ponsel, hingga perangkat bertenaga surya ikut meledak. Imbas kejadian ini, 20 orang meninggal dan 450 lainnya terluka.
Milisi di Lebanon, Hizbullah, menuding Israel sebagai dalang ledakan tersebut.
Sumber keamanan Barat mengatakan unit militer yang bukan bagian mata-mata, Unit 8200, terlibat dalam tahap pengembangan operasi terhadap Hizbullah.
Menurut dia, unit itu telah mempersiapkan operasi selama lebih dari setahun.
Sumber tersebut mengatakan Unit 8200 terlibat dalam teknis pengujian untuk memasukkan bahan peledak ke dalam proses produksi.
Sumber keamanan Lebanon dan sumber lain sebelumnya mengatakan badan mata-mata Israel Mossad bertanggung jawab atas operasi canggih menanam bahan peledak di dalam 5.000 pager yang dipesan Hizbullah.
Militer Israel menolak berkomentar. Kantor perdana menteri yang mengawasi Mossad juga tak segera merespons soal informasi tersebut.
Sementara itu, mantan pejabat intelijen militer yang kini menjadi direktur penelitian di Forum Pertahanan dan Keamanan Israel, Yossi Kuperwasser, membeberkan soal unit 8200.
Menurut dia beberapa anggota 8200 merupakan personel terbaik dan tercerdas di militer Israel.
Mereka bertugas di unit di pusat kemampuan pertahanan Israel.
“Tantangan yang mereka hadapi sangat besar, sangat menuntut, dan kami membutuhkan orang-orang terbaik untuk terlibat dalam hal itu,” kata Kuperwasser, dikutip Reuters, Kamis (19/9).
Unit 8200 terdiri dari prajurit muda. Mereka bertugas mengembangkan dan mengoperasikan alat pengumpulan intelijen.
Unit tersebut secara efektif merupakan sistem peringatan dini Israel dan seperti bagian dari lembaga keamanan negara.
Unit 8200 bahkan sering disamakan dengan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat.
Mantan anggota 8200 Avi Shua mengatakan unit ini terkenal dengan budaya kerja yang menekankan pemikiran di luar kebiasaan untuk mengatasi masalah yang tak pernah ditemui atau dibayangkan.
Kebiasaan semacam itu juga membantu beberapa lulusan unit membangun sektor teknologi tinggi Israel.
“Baik itu masalah kelemahan perangkat lunak, matematika, enkripsi, masalah peretasan terhadap sesuatu. Anda harus mampu melakukannya sendiri,” kata Shua.
Shua kini mendirikan Orca Security, perusahaan keamanan cloud terkemuka.
Unit tersebut juga memiliki tingkat pergantian yang tinggi dari rekrutan muda untuk menggantikan para veteran.
“Hal terpenting di sini adalah budaya ‘bisa dilakukan’, di mana segala sesuatunya mungkin,” kata lulusan 8200 lain, Kobi Samboursky.
Sumber: CNN Indonesia