Kesenjangan Sosial: Membangun Kembali Komunitas yang Terpinggirkan

Kesenjangan Sosial: Membangun Kembali Komunitas yang  Terpinggirkan

DEPOKPOS – Menurut Robert Chambers kesenjangan sosial merupakan semua gejala yang terjadi di seluruh lapisan masyarakat. Gejala ini muncul karena adanya perbedaan keuangan atau ekonomi antar masyarakat yang berada di wilayah tertentu.

Jika menilik di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) maka arti dari kesenjangan sosial adalah ketidakseimbangan, perbedaan, dan juga jurang pemisah yang hadir di dalam tatanan masyarakat.

Kesenjangan sosial merupakan sebuah masalah yang sering terjadi di masyarakat. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbedaan budaya, kewangan, Agama, dan kebiasaan. Kesenjangan sosial merupakan masalah yang kompleks dan meresahkan di banyak masyarakat di seluruh dunia.

Kesenjangan ini memisahkan mereka yang kaya dan kuat dengan mereka yang miskin dan terpinggirkan, menghasilakan ketidaksetaraan dalam hal kekayaan, akses kelayanan kesehatan, pendidikan, dan peluang kerja.

Kesenjangan sosial juga dapat memecah sebuah masyarakat, melemahkan struktur sosial, dan mengurangi kepercayaan antar masyarakat.

Upaya untuk membangun kembali komunitas yang terpinggirkan menjadi sangat penting saat ini, di mana perpecahan dan ketidaksetaraan semakin merajalela.

Tantangan terbesar dalam membangun kembali komunitas yang terpinggirkan adalah ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya dan layanan serta kurangnya kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang menpengaruhi keputusan kehidupan sehari-hari mereka.

Masalah ini seringkali dipicu oleh sterotip dan prasangka yang menpengaruhi persepsi masyarakat terhadap kelompok-kelompok tertentu, seperti etnis minoritas, kelompok miskin, penyandang disabilitas, dan lain sebangainya.

Sterotip dan prasangka ini dapat menghalangi kemajuan social dan ekonomi, membuat kelompok-kelompok ini terpinggirkan secara sistematis.

Memayungi pejuang kesejahteraan sosial yang berkomitmen untuk menperbaiki kesenjangan sosial. Mereka harus bekerja menuju kemajuan inklusi soial, ekonomi dan politik melalui pendekatan yang berbasis hak asasi manusia.

Dengan menghormati hak-hak dasar setiap individu, kita dapat menciptakan komunitas yang lebih adil dan inklusif. Salah satu langkah kuncinya adalah memberdayakan komunitas yang terpinggirkan melalui pendidikan, pelatihan, dan pemberdayaan ekonomi.

Dengan memberikan akses yang setara terhadap pendidikan dan pelatihan, kita dapat membantu mereka untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar kerja. Selain itu, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi kelompok-kelompok terpinggirkan dapat mereka untuk mendapatkan akses layanan kesehatan, tempat tinggal yang layak, dan keamanan pangan yang memadai.

Selain itu perlunya menciptakan kebijakan yang progresif dan inklusif juga menjadi kunci dalam membangun kembali komunitas yang terpinggirkan. Kebijakan yang memfasilitasi akses yang setara terhadap layanan kesehatan, pendidikan, tempat tinggal dan lapangan kerja bagi komunitas yang terpinggirkan sangat penting untuk menciptakan kesetaraan dan keadilan sosial.

Kebijakan tersebut harus didukung oleh infrastruktur social dan ekonomi yang memungkinkan kelompok-kelompok terpinggirkan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat.

Selanjutnya, partisipasi aktif dari kaum muda dan perempuan dalam upaya membangun kembali komunitas yang terpinggirkanmerupakan kunci penting dalam menciptakan masyarakat yang inklusif.

Pemerdayaan kaum muda dan perempuan dapat menperkuat kapasitas kelompok-kelompok terpinggirkan dalam mempengaruhi kebijakan dan memajukan kepentingan mereka. Melalui keterlibatan aktif mereka dalam proses pengambilan keputusan likal, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih demokratis dan imklusif.

Kesenjangan social adalah masalah serius yang memerlukan kepedulian dan aksi dari semua pihak. Memahami tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh komunitas yang terpinggirkan adalah langkah awal yang penting dalam membangun kembali komunitas yang inklusif.

Dengan memprioritaskan keadilan sosial, akses yang setara terhadap layanan dasar, dan pemberdayakan ekonomi, kita dapat menciptakan komunitas yang adil dan inklusif bagi semua. Dengan kerjasama dan upaya bersama, kita dapat membangun kembali komunitas yang terpinggirkan dan meraih masa depan yang lebih cerah bagi semua.

Naurol Hasanah
Universitas Pamulang

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait