DEPOKPOS – Perkembangan zaman akan terus mendorong kemajuan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, mutu pendidikan akan senantiasa ditingkatkan, dievaluasi, dan disesuaikan dengan kebutuhan era yang berubah. Peran sistem pendidikan dalam suatu negara sangat berkontribusi terhadap visi pembangunan global yang berkelanjutan, seperti yang diakui oleh UNESCO (2017, p. 7).
Keberhasilan implementasi pendidikan yang berkualitas juga memiliki dampak positif terhadap pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, diperlukan usaha matang dalam merumuskan perencanaan, pendekatan, serta strategi yang optimal. Setiap individu perlu menunjukkan komitmen dan kreativitas agar dapat menyesuaikan diri dengan evolusi pendidikan. Tindakan ini akan mengubah tantangan menjadi peluang dalam era ke-21, melalui pengembangan diri secara berkelanjutan dan kelanjutan pembelajaran (Rakhmawati, 2017, p. 63).
Dalam ranah pendidikan abad ke-21, fokus utama proses pembelajaran diletakkan pada: (1) kemahiran dalam berkomunikasi, (2) kemampuan berkolaborasi, (3) ketrampilan berpikir kritis serta penyelesaian masalah, dan (4) keluwesan dalam berkarya dan inovasi (Aleydia, 2019, hlm. 9). Konsep tersebut sejalan dengan pandangan (Boyaci dan Atalay, 2016) yang menyatakan bahwa peserta didik dari tingkat sekolah dasar hingga pembelajaran seumur hidup perlu mengembangkan ketrampilan abad ke-21, mencakup kemampuan berinovasi, berpikir analitis dan mengatasi permasalahan, serta berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif (Mustafa, 2020).
Untuk menghadapi persaingan global, lulusan harus memiliki keterampilan modern. Mereka harus bersaing dengan lulusan pendidikan tinggi dari universitas sekitar dalam mencari dan menciptakan pekerjaan. Mahasiswa harus mampu mengolah data dan media pembelajaran. menggunakan pembelajaran digital. Keterampilan berpikir kreatif sangat penting bagi guru. sebagai pendukung dalam proses desain pembelajaran yang berpusat pada siswa. Lestari, S. Keterampilan berpikir kreatif, menurut Hidayat et al. dan Fitriyanto et al., didefinisikan sebagai keterampilan yang menggabungkan kemampuan lain dalam desain dan pembuatan barang pembelajaran yang terkontekstualisasi sehingga siswa dan mahasiswa merasakan manfaat topik yang dipelajari dalam situasi kehidupan nyata (Yolanda, 2022).
Teknologi telah menjadi komponen penting dalam kehidupan siswa abad ke-21 saat ini. Dinamika teknologi mempengaruhi semua aspek kehidupan siswa. Dalam menggunakan teknologi, ada dua sisi yang saling berlawanan: keterhubungan dan kecaman. Di satu sisi, teknologi membantu siswa lebih terlibat dalam hubungan sosial. Aplikasi berbasis internet, platform pembelajaran daring, dan media sosial memungkinkan siswa berhubungan dengan guru, rekan sekelas, dan rekan global. Pertukaran ide, kerja sama, dan eksplorasi wawasan lintas budaya menjadi lebih mudah dengan jenis hubungan ini. Sebaliknya, kecaman juga terjadi. Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menyebabkan kesepian, isolasi dalam dunia maya, dan kurangnya interaksi langsung.
Sebagai mahasiswa di abad kedua puluh satu, penting untuk mempertahankan keseimbangan antara rasa terima kasih dan rasa tidak terima kasih yang dihasilkan oleh teknologi. Dengan bijak menggunakan teknologi dapat meningkatkan produktivitas akademik dan sosial sambil mempertahankan interaksi manusiawi. Mahasiswa harus belajar tentang bagaimana teknologi memengaruhi kesehatan mental dan hubungan sosial mereka.
Jadi, dinamika teknologi dalam kehidupan mahasiswa abad kedua puluh satu membawa tantangan dan peluang. Sementara penggunaan yang berlebihan dapat mengarah pada isolasi dan kecaman, keterhubungan yang diperluas dapat
meningkatkan keterlibatan dan pertukaran informasi. Oleh karena itu, siswa diharuskan untuk menggunakan teknologi dengan cerdas, mempertahankan hubungan sosial yang penting, dan bijak mengatasi dampak negatif.
Untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk pembelajaran dan pertumbuhan pribadi, siswa harus memperoleh literasi digital yang kuat. Di dunia digital, sangat penting untuk memahami cara memfilter data, memilih sumber yang dapat dipercaya, dan mengatur waktu. Melalui platform online, siswa dapat mengubah tantangan isolasi menjadi kesempatan untuk bekerja sama dengan orang- orang di seluruh dunia dengan berpikir kreatif dan inovatif. Generasi mahasiswa yang akan siap menghadapi kompleksitas dunia modern akan dibentuk oleh mereka yang berani mengimbangi teknologi dan interaksi sosial.
Dalam menghadapi persaingan global, keterampilan modern menjadi keharusan bagi lulusan. Persaingan dengan lulusan dari berbagai universitas mendorong mereka untuk mencari dan menciptakan pekerjaan. Mahasiswa harus menguasai keterampilan berpikir kreatif, memanfaatkan teknologi, dan mampu beradaptasi dengan pembelajaran digital. Keterampilan berpikir kreatif juga menjadi penting bagi guru dalam merancang pembelajaran yang siswa-fokus. Teknologi telah menjadi komponen integral dalam kehidupan siswa abad ke-21, dengan dampak pada keterhubungan dan kecaman. Meskipun teknologi memungkinkan keterhubungan sosial yang luas, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan isolasi dan kesepian. Mahasiswa perlu menemukan keseimbangan dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan interaksi sosial. Dengan kesadaran akan dampak teknologi pada kesejahteraan mental dan hubungan, siswa di era ini ditantang untuk bijaksana dalam penggunaan teknologi. Dinamika teknologi membawa peluang dan tantangan, di mana penggunaan yang bijak akan memperkuat keterlibatan dan pertukaran informasi, sementara penggunaan berlebihan dapat menghasilkan dampak negatif.
Mohammad Iqbal Zamzami
Progam Studi Sosiologi Agama UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung