Creative Accounting: Tinjauan dengan Teori Akuntansi Positif

Dalam kasus yang terjadi, PT Bank Lippo Tbk. melakukan tindakan kecurangan, dan proses ketidak hati-hatian. Secara garis besar tindakan yang telah dilakukan adalah memanipulasi laporan keuangan (membuat laporan keuangan berganda), dan mengakui laporan keuangan yang dilaporkan telah audit sedangkan faktanya belum.

Dampak dari kelalaian tersebut dapat memicu adanya kesalahan informasi yang akan diterima oleh publik, masyarakat, terlebih pada kreditur, dan investor dapat berasumsi bahwa pihak manajemen melakukan kecurangan terhadap laporan keuangan tersebut dan berdampak pada menurunkan kepercayaan mereka terhadap PT. Bank Lippo Tbk.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Dukung Ekonomi Halal, BCA Gelar Workshop Sertifikasi Halal

Dampak selanjutnya yaitu turunnya saham sehingga pada awal tahun 2003 PT Bank Lippo tersebut memperoleh hak untuk melakukan rencana penerbitan saham baru untuk menambah modal guna menghindari kebangkrutan. Selain itu kepercayaan klien terhadap akuntan publik yang bertanggung jawab juga menurun (Stephanus 2021).

Pada akhirnya, creative accounting adalah fenomena yang masih dan akan terus menjadi perhatian dalam dunia akuntansi. Dalam konteks teori akuntansi positif, praktik ini dapat dipahami sebagai respons perusahaan terhadap insentif ekonomi dan lingkungan yang ada.

BACA JUGA:  Perusahaan Rusia Secara Masif Masuki Pasar Timur Tengah

Motivasi, implikasi, dan dampaknya pada pemangku kepentingan perusahaan dapat dianalisis melalui pendekatan ini. Penelitian lebih lanjut dalam bidang ini diperlukan untuk memahami lebih dalam bagaimana creative accounting memengaruhi perilaku perusahaan dan keputusan pemangku kepentingan.

Anis fauzi , Mevita Thalita isnan, hamzah hizbullah , Nadiya syafiqah, Ahmad wilda

Pos terkait