DEPOKPOS – Da’i muda Ustadz Adam yang saat ini masih menjalani pengabdian dakwahnya di Desa Mauleum, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, aktif membina anak-anak generasi muda agar menjadi kader-kader dai dan penerus bangsa di masa depan.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2020 tentang penetapan daerah tertinggal tahun 2020-2024, Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan salah satu daerah yang termasuk wilayah kawasan tertinggal.
Salah satu wilayah di Kapupaten ini adalah Desa Mauleum, tempat Ustadz Adam ditugaskan. Banyak anak-anak di desa ini yang masih kaku dan kesulitan berbahasa Indonesia.
“Terlebih bagi anak-anak di kawasan 3T, akses yang jauh dari kota, anak yang hidup dan tumbuh dengan alam mengakibatkan kaku dan kurang begitu fasih berbahasa Indonesia, banyak kosakata bahasa Indonesia yang belum mereka pahami,” kata Ustadz Adam menceritakan.
Karena itu, di masa pengabdiannya ini pun Ustadz Adam dengan sabar membina dan membimbing mereka dengan banyak hal, membaca, ngaji Al-Qur’an, hingga berpidato (muhadoroh). Anak-anak dilatih untuk menyampaikan/mengajarkan apa saja yang mereka bisa kepada teman-temannya.
“Belajar menyampaikan, walaupun satu ayat,” lanjutnya, “harapanya lambat-laun akan ada kader-kader yang bisa melanjutkan estafet da’wah di kampung dan desa ini.”
Ustadz Adam adalah satu dari ratusan dai yang mendapat manfaat dari zakat dari para donatur Laznas Dewan Dakwah. Laznas Dewan Da’wah berkomitmen untuk menyalurkan zakat golongan mustahik fii sabilillah, yakni para guru ngaji di berbagai wilayah di Indonesia.
Selain Ustadz Adam, saat terdapat ratusan guru ngaji aktif yang kini tersebar di berbagai daerah pedalaman dan penjuru negeri, mulai dari Aceh hingga Papua. Mereka mengajar, membina, dan memberdayakan, dengan dakwah dan menebar nilai-nilai ajaran Islam untuk membangun umat dan bangsa ini agar terlahir generasi-generasi unggul berakhlak mulia di masa depan.