Strategi Penguatan Halal Value Chain Indonesia

Strategi Penguatan Halal Value Chain Indonesia

Dalam dua dekade terakhir ini dapat dikatakan bahwa ekonomi dan keuangan Islam telah berkembang cepat, baik secara global maupun nasional. Perkembangan pesat dikarenakan adanya permintaan produk dan layanan halal yang tumbuh secara signifikan. Faktor terpenting yang memengaruhi ini adalah pembaruan jumlah penduduk Muslim di dunia yang semakin meningkat.

Pada tahun 2017 jumlah populasi muslim di dunia mencapai 1.84 miliar orang. Diperkiraan jumlah ini akan terus meningkat hingga tahun 2030 mendatang. Sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki pangsa pasar produk dan jasa berbasis ekonomi syariah yang sangat besar dibandingkan dengan negara-negara lain.

Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia menunjukkan tingkat kontribusi yang semakin meningkat di seluruh dunia, sehingga perkembangan ekonomi Islam memainkan peran penting dalam transformasi ekonomi maju Indonesia. Besarnya potensi Indonesia tercermin dari nilai sektor industri halal yang terus berkembang. Pangsa industri ramah muslim makanan, fashion, dan pariwisata halal di pasar dunia sekitar 11%.

Peran ekonomi syariah Indonesia sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru juga belakangan mendukung prospek konsumsi potensial yang besar dari komunitas Muslim global dan memenuhi kebutuhan domestik di berbagai sektor industri halal. Bonus demografi kemudian membuka peluang besar bagi pengusaha di industri halal secara nasional dan regional, mempromosikan berbagai sektor industri, sehingga Indonesia nantinya menjadi pemain utama dalam industri halal global.

Oleh karena itu, pembangunan ekonomi Islam harus mendukung pemberdayaan ekonomi melalui pembangunan halal value chain, yang mencakup berbagai bidang industri halal. Melihat ini, tentu saja dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, Indonesia memiliki peluang besar dalam perekonomian dan keuangan syariah, khususnya pengembangan ekonomi syariah dengan memperkuat sektor tersebut dalam industri halal atau ekosistem rantai nilai halal (halal value chain).

Ekosistem rantai nilai halal (halal value chain) itu sendiri merupakan konsep baru dalam sistem ekonomi Islam. Halal value chain atau rantai nilai halal adalah ekosistem atau rantai pasokan halal yang mencakup beberapa sektor industri dari industri hulu hingga industri hilir.

Rantai nilai halal ini merupakan sektor ekonomi yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Namun, bagi Indonesia sendiri, halal merupakan potensi ekonomi yang belum berkembang maksimal digunakan. Hal ini tercermin dari peringkat Indonesia sebagai konsumen produk halal tersebut pada tahun 2018.

Dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia memang menjadi konsumen produk halal terbesar di pasar internasional. Namun, pangsa produksi produk halal global Indonesia masih saja ada yang tidak maksimal. Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat potensi ekonomi syariah Indonesia yang begitu besar.

Namun, kondisi ini juga mencerminkan kemungkinan pengembangan ekonomi Islam berdampak positif terhadap keseimbangan perekonomian nasional. Pengembangan ekonomi syariah dengan penguatan halal value chain, khususnya pada sektor prioritas rantai nilai halal (halal value chain), yaitu industri makanan dan minuman halal, fashion Islami dan pariwisata halal.

Penguatan rantai nilai halal masuk dalam salah satu Master Plan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024. Strategi utama masterplan ini adalah memperkuat seluruh rantai nilai industri halal Indonesia dari hulu ke hilir.

Hal ini dilakukan untuk semua klaster prioritas dan diukur terhadap klasifikasi Global Islamic Economy Report dan klaster/aspek ekonomi nasional yang dibutuhkan. Seperti energi terbarukan atau jaminan sosial. Strategi ini merupakan strategi jangka panjang yang dirancang dan dibentuk oleh partisipasi kepada pihak yang berbeda, memperhatikan aspek strategis dan lingkungan yang berbeda dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan Indonesia akan menjadi pusat ekonomi syariah dunia.

Namun strategi dan program melalui pengembangan ekonomi syariah. Strategi untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi harus mencakup penguatan rantai nilai halal (halal value chain).

Penguatan halal value chain difokuskan pada pengembangan dan penguatan dalam industri di beberapa kluster seperti industri makanan dan minuman halal, travel halal, fashion Islami, media dan rekreasi halal, farmasi dan kosmetik halal, hiburan halal, dan energi terbarukan .

Strategi inti untuk memperkuat rantai nilai halal di Indonesia diimplementasikan melalui lima program utama:

  • Membangun halal hub di berbagai daerah sesuai dengan keutamaan relatif masing-masing daerah unggulan.
  • Untuk mengembangkan standar halal yang efektif dan diterima di seluruh dunia.
  • Kampanye gaya hidup halal.
  • Program insentif bagi pemain lokal dan global untuk berinvestasi dalam mendukung pengembangan rantai nilai industri halal atau halal value chain (dari bahan baku, produksi, distribusi dan promosi).
  • Mendirikan pusat halal internasional untuk memperkuat kerjasama antar negara.

Dengan adanya rantai nilai halal maka harapan akan standar mutu, kualitas produk, dan pelayanan produk serta jasa halal dapat terpenuhi.

Nuraziz Ummu Hanifah, mahasiswi STEI SEBI

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait