DEPOKPOS – Target penyelesaian pembangunan proyek Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi 3B Limo-Cinere yang sebelumnya direncanakan selesai pada akhir April 2023 berubah menjadi akhir Juni 2023.
Target ini pun kemungkinan akan kembali molor mengingat hingga saat ini, pertengahan Mei 2023, masih belum terlihat tanda-tanda perampungan proyek.
Hal tersebut diperparah dengan masih terhambatnya ganti rugi pembebasan lahan milik warga yang terkena proyek ini dan belum turunnya SK Gubernur Jawa Barat terkait penetapan lokasi (Penlok).
Salah seorang warga jalan swadaya buntu yang saat ini wilayahnya terisolir pembangunan tol dan masuk kedalam rencana pelok mengatakan dirinya bersama warga lainnya sudah menerima undangan sosialisasi dan konsultasi publik sejak April lalu.
“Saat itu yang dibahas adalah tahapan-tahapan dalam pembebasan lahan, ada dari Pemprov dari terkait dengan mungkin tim pengadaan, dari Jasa Marga ada PPK-nya Pak Eko kemudian ada Ada BPN, ada Camat dan Lurah. Disitu dijelaskan tahapannya,” jelas Rizki, salah seorang warga jalan swadaya buntu, Senin (15/5).
Pada kesempatan tersebut disepakati bahwa warga jalan swadaya buntu bersedia untuk digusur dan prosesnya setelah itu diinformasikan bahwa karena terbentur dengan libur lebaran sehingga agak sedikit terhambat.
“Berhenti sejenak nanti habis lebaran akan di proses lagi, dan proses itu menunggu tahapan-tahapan pengukuran, jadi dari konsultasi publik itu nanti menjadi bahan untuk diterbitkannya SK gubernur. Setelah keluar baru ada dibuatkan tim untuk pembebasan lahan,” jelasnya.
Saat ini adalah yang ditunggu warga adalah SK Gubernur, menurutnya tidak masuk akal apabila SK Gubernur sudah satu bulan dari konsultasi publik itu belum ditandatangani Gubernur.
“Kondisi inilah yang membuat kami warga swadaya buntu tidak nyaman, parahnya yang saat ini kita alami ya saya dan warga lainnya kesusahan air jadi sekarang saya kering dan untungnya ada salah satu rumah yang masih bagus jadi semua warga sini minta air kesana,” jelasnya.