DEPOKPOS – Bertempat di Auditorium Mochtar Riady Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan peringatan 50 tahun kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan. Dengan menggandeng Korea Foundation, konferensi internasional bertajuk “The Indonesia-Korea Golden Anniversary Conference: Strengthening Partnership for Tomorrow” berlangsung pada Kamis (11/5). Turut hadir dalam acara tersebut, Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto; Direktur Korea Foundation, Mr. Choi Hyun-Soo; Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, H.E Lee Sang-deok; serta Direktur Asia Timur dari Kementerian Luar Negeri RI, Vahd Nabyl. A Mulachela.
Menurut Prof. Aji, sektor ekonomi dan budaya di Indonesia dapat lebih berkembang dengan pembelajaran dari Korea Selatan. “Hal ini dapat diwujudkan dengan misalnya, Korean Wave atau Hallyu, telah mendapatkan banyak pengikut di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda. Popularitas budaya, musik, dan hiburan Korea menghadirkan peluang signifikan untuk kerja sama di sektor budaya, termasuk produksi bersama, pertukaran seniman dan pakar budaya, serta kolaborasi dalam industri ekonomi kreatif.”
Sedangkan Mr. Choi mengharapkan bahwa setelah terselenggaranya konferensi tersebut, berbagai sektor yang menjadi topik diskusi dua negara akan bergerak lebih maju. “Sejak tahun 1973, Indonesia dan Korea telah membangun hubungan diplomatik. Diharapkan ke depannya Indonesia-Korea dapat terus menjalin hubungan dengan baik di bidang akademik, politik, budaya dan ekonomi.”
Pada kesempatan tersebut, dihadirkan beberapa narasumber yang membahas perkembangan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam tiga aspek, yaitu akademik, sosial-budaya, dan diplomasi. Pada aspek akademik, Prof. Choi Kyunghee dari Seoul National University Asia Center dan Dr. Eva Latifah dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, menilai perlunya melihat bagaimana perkembangan studi Indonesia di Korea dan studi Korea di Indonesia untuk lebih mengenal budaya dari masing-masing negara.