Pepsodent Sahur Amal Dukung Masjid Istiqlal Santuni 1.000 Anak Yatim

DEPOKPOS – Pepsodent Herbal bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kembali mempersembahkan program tahunan “Pepsodent Sahur Amal” untuk mengajak umat muslim berbagi senyum kebahagiaan bersama anak-anak yatim piatu di berbagai wilayah Indonesia.

Sebagai upaya untuk memperluas manfaat dari program ini, untuk pertama kalinya Pepsodent Sahur Amal mendukung Badan Pengelola Masjid Istiqlal untuk memberikan santunan kepada 1.000 anak yatim piatu dari wilayah Jabodetabek. Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si yang turut menyatakan dukungannya.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Daging Qurban bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan Indonesia dan Dunia

Ainul Yaqin, Direktur Personal Care Unilever Indonesia menyampaikan, “Karena ‘Setiap Senyuman Begitu Berarti’, Pepsodent berkomitmen menyebarkan ‘Senyum Indonesia’ di seluruh penjuru tanah air melalui inovasi produk berkualitas, program edukasi kesehatan gigi dan mulut, serta program-program lainnya. Komitmen ini kami lakukan dalam setiap kesempatan, termasuk bulan Ramadhan.”

Dari sisi inovasi, Pepsodent Herbal dengan kandungan daun sirih sebagai bahan antibakteri yang melawan bakteri penyebab bau mulut, jeruk nipis yang memberikan sensasi dingin dan nafas segar, serta garam sebagai bahan alami yang bermanfaat bagi mulut – membantu merawat kesehatan gigi dan mulut dan menjaga nafas senantiasa segar selama 18 jam sehingga umat muslim dapat terus memancarkan senyum sehat dan segarnya, meskipun seharian berpuasa.

BACA JUGA:  Melihat Wajah Baru Musholla Al-Hasanah, Cianjur, Bukti Kebaikan Darimu

Tidak hanya itu, Pepsodent Herbal juga mengajak umat muslim berbagi senyum kebahagiaan pada anak-anak yatim piatu di bulan Ramadhan melalui program Pepsodent Sahur Amal. Program ini tercetus dari waktu sahur sebagai salah satu momen yang diutamakan untuk menambah ketakwaan terhadap Allah SWT dengan beribadah, berdzikir, dan beramal untuk sesama.

Beberapa tahun terakhir, Ramadhan terasa lebih berat bagi banyak anak yatim piatu, utamanya mereka yang tinggal di panti asuhan. Rizaludin Kurniawan M.Si – Pimpinan BAZNAS Bidang Pengumpulan menerangkan, “Selain berkurangnya jumlah donatur, setidaknya 35.000 anak Indonesia tercatat kehilangan orang tua karena pandemi, sehingga jumlah penghuni panti asuhan kini semakin padat.

Pos terkait