Konser Deep Purple di Solo Dinilai Main-Main Bawakan Indonesia Raya, Yayasan Wage Rudolf Soepratman Layangkan Somasi

DEPOKPOS – Yayasan Wage Rudolf Soepratman sudah melayangkan surat somasi kepada pihak penyelenggara konser Deep Purple World Tour 2023 Kota Solo. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Yayasan Wage Rudolf Soepratman Hary Budi saat diwawancarai pada Rabu (15/3/2023).

Somasi dilayangkan Yayasan Wage Rudolf Soepratman kepada pihak penyelenggara konser Deep Purple World Tour 2023 yang digelar di Edutorium UMS – Solo pada Jumat malam (10/3/2023) tersebut karena menilai pihak penyelenggaranya tidak menghargai lagu Indonesia Raya yang merupakan lagu kebangsaan Indonesia. Pada event tersebut grup musik Deep Purple dengan secara tidak utuh dan dinilai main-main membawakan lagu tersebut.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Mega Korupsi BTS Kominfo, Giliran Dua Petinggi PT FiberHome Technologies Indonesia Diperiksa

Menurut Hary Budi, secara euforia mengikuti trend, pihaknya sangat bangga lagu kebangsaan Indonesia Raya dimainkan oleh grup musik luar negeri. Tapi di Indonesia, biasanya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia harus berdiri. Karena para pendiri bangsa menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan berdiri dan penuh hikmat.

“Artinya para pahlawan sangat menghormati, sangat thanks full terhadap karya bapak WR Soepratman. Kalo memang mau menggunakan lagu Indonesia Raya, ya harus secara utuh, dan harus berdiri,” kata Hary Budi.

BACA JUGA:  Mega Korupsi BTS Kominfo, Giliran Dua Petinggi PT FiberHome Technologies Indonesia Diperiksa

Seperti ditegaskan Hary Budi, lagu kebangsaan Indonesia Raya harus dinyanyikan dengan cara baik dan benar. Penuh penghayatan, karena di setiap partitur teks memilik makna yang mendalam.

“Kita tidak melarang, kita hanya mengingatkan agar tidak terjadi di kemudian hari. Siapapun yang menyanyikan lagu Indonesia Raya itu wajib dengan hikmat, karena itu bukan lagu biasa,” kata Hary Budi.

Pada kesempatan yang sama, Sekjen Yayasan Wage Rudolf Soepratman Angga Satria mengatakan, mungkin karena memang adanya ketidaktahuan panitia. Kemudian panitia atau penyelenggara kurang mendalami dan kurang menyerap arti lagu Indonesia Raya.

BACA JUGA:  Mega Korupsi BTS Kominfo, Giliran Dua Petinggi PT FiberHome Technologies Indonesia Diperiksa

“Jadi akumulatif dari ketidaktahuan dan tidak diimbangi dengan sumber-sumber yang memang betul-betul patriotisme. Karena siapa lagi yang menjaga marwah lagu Indonesia Raya kalo bukan kita sendiri. Artinya, bukan pihak Yayasan Wage Rudolf Soepratman itu kepo. Jauh daripada itu, kami hanya mengajak dan mengimbau kepada seluruh anak bangsa. Lagu ini lagu kebangsaan rakyat Indonesia. Jangan sesekali main-main dengan lagu kebangsaan,” kata Angga Satria.

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait