Oleh : Adibah al Khoeriyah
Mengapa dalam waktu yang sama, ada mahasiswa yang sukses namun ada pula yang gagal? Bayangkan, yang tidak kuliah saja bisa sukses apalagi yang kuliah. Tentunya ini bukanlah kata yang melemahkan , namun ini adalah kata-kata motivasi yang berenergi, mengajak semua mahasiswa untuk merenung , memahami, dan mewujudkan. Ada banyak orang kuliah hanya sekedar datang, duduk dan diam saja di kampusnya. Masuk kuliah, makan, minum, tidur, menghayal, hura-hura, bergadang tidak jelas, nyusahin orangtua dan banyak kesia-siaan yang di lakukan. Jangankan tekun ibadah, kuliah saja masih bolong bolong. Luar biasa! Inikah yang namanya kaum intelektual itu? Inikah yang namanya generasi harapan? Dan inikah agen perubahan bagi peradaban bangsa? Tanyakan dalam hati nurani…
Adapula mahasiswa yang kuliahnya rajin sekali, semua waktu tercurah hanya untuk semua yang berhubungan dengan prestasi akademik yang ia cita-citakan. Akibatnya jadi kuper, kikuk, kaku, dan kurang peka terhdap orang lain. Organisasi kampus tidak pernah di ikuti, kegiatan di luar kampus jarang ikut bahkan tidak sama sekali. Alhasil tercatatlah dalam sejarah perkuliahan ia periaih prestasi tertinggi di jurusannya namun kaku dan kurang gaul.
Ada juga mahasiswa yang kuliahnya luar biasa rajin dan tidak aktif apa-apa di kampus , dan tragisnya nilai akdemis yang di raih tidak sesuai ekspektasi, malah di bawah rata-rata. Di pihak lain, ada mahaiswa yang begitu hobi berorganisasi , hingga tak jarang organisasi menjadi tempat pelarian karena merasa nilai akademisnya kurang. Ada pula mahasiswa yang bisa sukses di bidang akademis dan organisasi, namun sayang masih meminta segala sesuatunya kepada orangtua. Terlepas dari apapun pilihannya, jika jiwa kemandirian tidak di pupuk sejak dini, kuliah hanya cukup di hargai dengan selembar ijazah saja. Ada pula seorang mahasiswa yang begitu produktif, dengan usia yang relative masih sangat muda ia melesat dengan segudang pengalaman organisasi, berjuta ilmu dan inspirasi, bertumpuk prestasi, dengan IPK yang memuaskan, namun tetap rendah hati.
Mahasiswa yang sukses adalah mahasiswa yang mampu mensinergikan segala potensi yang telah Allah titipkan padanya. Mahasiswa yang tidak semata-mata mengejar target nilai saja, namun mampu menjadi pribadi mulia dengan kekuatan akhlaqnya, mandiri dan tentunya berbuat kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain. Inilah mahaiswa harapan, tentunya bukanlah mustahil atau mimpi untuk mewujudkannya.
Lalu apa rahasia yang membuat beberapa mahasiswa dapat sukses di semua peran kehidupannya? Ternyata, mereka semua mempunyai success habbits yang meliputi cara berpikir, cara merasa, dan cara bersikap tertentu hingga terkristalisasi menjadi success character.
Setidaknya ada 5 pondasi dasar yang menyokong kesuksesan mereka, yaitu : kekuatan spiritual (spiritual power) yang membuatnya tetap berada di puncak kesuksesan sejati, kekuatan emosional (Emotional Spiritual) yang menjadikannya mampu beradaptasi dengan diri dan lingkungannya, kekuatan financial (Financial Power) yang mempertahankan kehormatannya. Kekuatan intelektual (Intellectual Power) yang mendasari setiap keputusannya. Dan kekuatan aksi (Action Power) yang menjadikannya seorang pemenang bukan pecundang, pemimpin bukan pemimpi.