Modus Baru Narkoba: Vape yang Mengintai Generasi Muda

Modus Baru Narkoba: Vape yang Mengintai Generasi Muda

DEPOKPOS –  Liquid vape dengan kandungan narkoba merupakan cairan yang telah dicampur dengan zat psikoaktif ilegal seperti THC atau ganja sintetis. Pada tahun 2024, laporan awal menunjukkan bahwa penggunaan narkoba di Indonesia terus meningkat, terutama di kalangan anak muda yang kerap menjadi sasaran utama modus baru seperti ini.

Cairan ini dimodifikasi untuk menghasilkan efek seperti euforia atau halusinasi saat dihirup melalui perangkat vape. Karena tampilan dan aroma cairan ini serupa dengan liquid vape biasa, keberadaannya sulit dideteksi. Label atau kemasan produk pun seringkali tidak mengungkapkan kandungan berbahaya tersebut, sehingga pengguna tidak menyadari risikonya.

Bacaan Lainnya

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam konferensi pers di Mabes Polri, mengungkapkan kasus peredaran narkoba di Bali yang diubah menjadi cairan untuk vape. Kasus ini menunjukkan bahwa tren peredaran narkoba di Indonesia semakin berkembang dengan metode yang lebih sulit terdeteksi dibandingkan tahun sebelumnya, di mana modus konvensional lebih mendominasi.

Modus ini dilakukan untuk menyembunyikan narkotika sekaligus menjangkau kalangan muda, yang menjadi target utama karena tren penggunaan vape. Dengan kemasan yang menyerupai produk biasa, distribusi narkoba ini menjadi lebih sulit terdeteksi. Kasus ini menjadi perhatian serius dalam upaya pemberantasan narkoba di Indonesia.

BACA JUGA:  Kebakaran Glodok Plaza: Solidaritas hingga Sorotan Kritis, Apa yang Harus Dipelajari?

Polri berhasil membongkar pabrik narkoba di Uluwatu, Bali, yang beroperasi dengan kedok produksi cairan vape. Pengungkapan ini sejalan dengan strategi baru yang diterapkan pada tahun 2024 oleh Desk Pemberantasan Narkoba, yang berfokus pada pencegahan dan penghancuran jaringan narkoba modern. Pengungkapan ini merupakan langkah menindaklanjuti Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Desk Pemberantasan Narkoba yang dibentuk Menko Polkam. Kapolri menegaskan komitmennya untuk memberantas narkoba dari hulu hingga hilir.

Laboratorium ini terungkap berkat kerja sama antara Bareskrim Polri dan Bea-Cukai, yang sebelumnya juga menemukan laboratorium serupa di Yogyakarta. Dalam operasi ini, sebanyak 25 kilogram narkotika jenis hashish yang diproduksi di Bali berhasil disita.

Upaya pemberantasan narkoba tidak hanya berhenti pada penindakan hukum. Pemerintah juga terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat melalui program penyuluhan bahaya narkoba yang menyasar pelajar dan generasi muda. Selain itu, langkah rehabilitasi bagi pengguna narkoba turut menjadi fokus, agar mereka dapat kembali ke masyarakat tanpa stigma negatif.

BACA JUGA:  Gen Z Gabisa Kerja, Emang Iya?

Empat orang warga negara Indonesia yang diduga terlibat dalam operasi ilegal tersebut berhasil diamankan. Mereka adalah MR, RR, N, dan DA, yang masing-masing berperan sebagai peracik dan pengemas hashish. Hal ini diungkapkan oleh Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, dalam konferensi pers pada Selasa, 19 November 2024.

Komjen Wahyu menjelaskan bahwa laboratorium ilegal tersebut memproduksi hashish cair untuk digunakan dalam cartridge pod vape sebagai bagian dari modus penyamaran narkoba. “Proses produksi hashish dilakukan dengan mengekstrak THC, senyawa aktif dalam ganja, di mana 1.000 gram ganja dapat menghasilkan 200 gram hashish,” jelas Wahyu. Setelah itu, hashish cair ini dikemas dalam cartridge pod dan dijual dengan harga yang berbeda dari cartridge biasa.

Ia menambahkan, metode ini digunakan untuk menarik perhatian anak muda, mengingat tren penggunaan vape yang sedang populer. Wahyu mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati, karena cairan ini jika diuji melalui tes urine akan menghasilkan hasil positif narkoba.

“Kita sering kali tidak mencurigai apa yang diisap dari vape teman kita, tetapi kita harus tetap waspada agar tidak terjebak dalam penyalahgunaan zat terlarang seperti ini,” pungkas Wahyu. Ia mengimbau semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan vape dan mencegah penyebaran narkoba yang semakin sulit terdeteksi.

BACA JUGA:  Pengaruh Musik terhadap Emosi dan Perilaku Manusia

Peredaran narkoba dalam bentuk cairan vape adalah ancaman besar, terutama bagi generasi muda. Modus penyamaran ini memanfaatkan popularitas vape untuk menyembunyikan narkoba, yang membuatnya sulit terdeteksi dan berisiko tinggi bagi penggunanya. Penemuan laboratorium ilegal yang memproduksi narkoba cair di Bali mengungkapkan bagaimana jaringan narkoba terus beradaptasi dengan tren saat ini untuk menjangkau lebih banyak korban.

Dengan data sementara tahun 2024 yang menunjukkan peningkatan kasus narkoba, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus bekerja sama dalam memerangi ancaman ini. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk tetap waspada dan memperkuat upaya bersama dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.

Di sisi lain, peran masyarakat menjadi kunci dalam memerangi peredaran narkoba. Dengan meningkatkan kesadaran melalui kampanye bahaya narkoba di lingkungan sekitar dan berani melaporkan aktivitas mencurigakan, kita dapat membantu memutus mata rantai distribusi narkoba. Semakin banyak pihak yang peduli, semakin kuat benteng melawan ancaman narkoba di tengah tren modern.

Zulfikar Mutawaqil Mufid

Pos terkait