UI Gelar International Conference on Advanced Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 2024

UI Gelar International Conference on Advanced Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 2024

DEPOK – Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Farmasi (FF) menyelenggarakan The 7th International Conference on Advanced Pharmacy and Pharmaceutical Sciences (ICAPPS) 2024, pada 31 Oktober hingga 2 November 2024. Konferensi internasional ini dilaksanakan di The Alana Hotel and Convention Center, Yogyakarta, dan diikuti 250 partisipan yang berasal dari berbagai negara, di antaranya Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Australia, Jepang, dan Inggris.

Dekan FFUI Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si., mengatakan, “ICAPPS adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh FFUI. Konferensi ini mengumpulkan para peneliti, akademisi, dan profesional industri untuk membahas perkembangan terbaru dalam ilmu farmasi, inovasi kesehatan, dan bidang terkait.” Ia menambahkan, konferensi ini bertujuan untuk memajukan pengetahuan, mempromosikan kolaborasi lintas disiplin, dan menyediakan platform untuk memamerkan penelitian yang akan mempengaruhi masa depan kesehatan.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Program Beasiswa BAZNAS Depok Hantarkan Tiga Mahasiswa STEI SEBI Juara Dua Tingkat Nasional

Sementara itu, Ketua ICAPPS 2024 yang juga merupakan Wakil Dekan Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum FFUI, Dr. apt. Sutriyo, M.Si., menekankan pentingnya menjembatani teknologi kesehatan digital dengan penelitian farmasi untuk meningkatkan kesejahteraan pasien. Oleh karena itu, dalam konferensi ini dibahas berbagai topik penting, seperti Kesehatan Digital, Penemuan Obat, Produk Alam, Bioteknologi, Kimia Farmasi, dan Nutraceuticals, serta topik lainnya.

“ICAPPS telah menjadi salah satu program unggulan fakultas kami, yang dirancang untuk mendukung dan mempromosikan kemajuan penelitian farmasi baik di Indonesia maupun secara global,” ujar Dr. apt. Sutriyo. Lebih lanjut ia meyampaikan, dengan mengusung tema “Synergies in Digital Healthcare: Bridging Pharmacy Research and Patient Wellness”, konferensi internasional juga mengadakan kelas yang disponsori oleh Asian Chemical Biology Initiative (ACBI), Coaching Clinic penulisan artikel ilmiah, dan berbagai workshop yang bertujuan untuk memperkaya keterampilan dan pengetahuan para peserta.

BACA JUGA:  Pemkot Depok Sosialisasikan Pemanfaatan Sertifikat Elektronik

Rangkaian kegiatan ini melengkapi konferensi utama serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih interaktif dan lintas disiplin. Selain itu, peserta juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan penelitian mereka melalui presentasi lisan dan poster. Kemudian, beberapa makalah terpilih akan dipublikasikan di jurnal internasional yang terindeks Scopus.

Pada kesempatan yang sama, FFUI juga mengumumkan dua spesialisasi baru dalam Program Magister Ilmu Farmasi, yaitu Industri Farmasi dan Ilmu Regulasi Farmasi. Spesialisasi ini dirancang untuk memenuhi tuntutan industri farmasi dan lanskap regulasi yang terus berkembang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Spesialisasi Industri Farmasi akan membekali mahasiswa dengan

pengetahuan dan keterampilan khusus dalam proses produksi dan manajemen obat, sementara spesialisasi Regulasi Farmasi memberikan pemahaman mendalam tentang kebijakan, standar, dan regulasi di bidang farmasi.

“Melalui ICAPPS 2024, FFUI berharap dapat memperluas jaringan dan kolaborasi di bidang ilmu farmasi serta memperkenalkan spesialisasi baru ini kepada komunitas akademik dan profesional, dengan tujuan menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi pada industri farmasi dan sektor regulasi,” kata Prof. Arry.

BACA JUGA:  Iluni UI buka Program Konseling 100 Psikolog Gratis bagi Mahasiswa

Dalam pidato sambutannya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada FFUI atas penyelenggaraan acara tahunan ini. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Farmasi Universitas Indonesia atas inisiatifnya mengadakan acara tahunan yang penting ini, yang berfungsi sebagai wadah bagi para ahli farmasi untuk berbagi pengetahuan serta mendorong inovasi dalam pengembangan produk farmasi di Indonesia,” ujar dr. Taruna.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini digitalisasi bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sebuah kebutuhan untuk meningkatkan keselamatan pasien dan kesejahteraan masyarakat. Dalam mencapai tujuan ini, diperlukan sinergi kuat dalam ekosistem kesehatan digital, menggabungkan pemangku kepentingan dari berbagai sektor guna mendorong perubahan yang berdampak nyata.

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait