Mahasiswa UGM Kembangkan Kit Pemeliharaan Anggrek Indoor Berbasis IoT

Mahasiswa UGM Kembangkan Kit Pemeliharaan Anggrek Indoor Berbasis IoT

DEPOKPOS – Tim mahasiswa UGM yang terdiri atas Muhammad Ridwan Adyatama (Kedokteran Hewan), Faradila Azzahra Destriyanti (Kedokteran Hewan), Fayza Najma Athiya (Kedokteran Hewan), Arundina Wijaya (Teknologi Pertanian), dan Keffa Auna Rasyidina (Akuntansi), berhasil mengembangkan kit lengkap pemeliharaan anggrek indoor dengan media autorepair dan relief national heritage.

”Pencinta tanaman anggrek di daerah perkotaan masih sering kesulitan dengan perawatan anggrek, maka kami merintis dan mengembangkan Fitovare sebagai inovasi smart urban gardening di Indonesia,” tutur Muhammad Ridwan Adyatama selaku ketua tim dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (12/9).

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Palestine Liberation Roadshow Goes to Campus

Muhammad Ridwan menjelaskan kit pemeliharaan anggrek yang ia kembangkan dilengkapi dengan perangkat IoT untuk memudahkan konsumen dalam memantau tanaman anggreknya.

Bahkan media tanam mudah disisipkan di dalam ruangan, secara otomatis deteksi perubahan warna dan waktu penyiraman.

“Kit yang kami kembangkan dilengkapi dengan teknologi internet of things agar pengguna dapat secara langsung memantau suhu dan kelembaban sekitar tanaman anggrek melalui telefon pintar,” urainya.

Saat ini tim Muhammad Ridwan dan teman-temannya dibimbing oleh Ir. Muhammad Arrofiq, S.T., M.T., Ph.D., IPM selaku dosen dari Sekolah Vokasi tengah mengembangkan lagi produk mereka dalam rangka persiapan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 di Universitas Airlangga.

BACA JUGA:  Universitas Muhammadiyah Kupang dan Bank Muamalat Sinergi Layanan Perbankan Syariah

Meskipun kit yang ada sudah dapat membantu penggunanya dalam merawat anggrek, namun tim masih terus mengembangkan optimasi produk dari segi desain dan kualitas media tanam.

”Kami sedang menguji keberhasilan kit ini secara jangka panjang untuk menjamin bahwa kit kami benar-benar memberikan kepuasan bagi pengguna,” tutur Fayza Najma selaku anggota tim.

Dilansir dari Portal Informasi Indonesia tahun 2019, sekitar 500 spesies atau 10% dari 5.000 spesies anggrek Indonesia adalah komoditas bernilai komersial untuk dikembangkan.

BACA JUGA:  Perkuat Kualitas Pendidikan Hukum, FH UNG Jalin Kerja Sama dengan UNESA

Bahkan, di provinsi D. I. Yogyakarta permintaan anggrek yang tinggi mendukung produksi tanaman tertinggi dari seluruh kategori komoditas florikultura pot yang terdata senilai 66.684 pot pada tahun 2022.

Terlepas dari minat yang tinggi terhadap tanaman anggrek, konsumen daerah perkotaan di Indonesia masih sering terkendala dalam perawatannya ketika memelihara anggrek di dalam ruangan.

Penulis : Gusti Grehenson

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait