Krisis air bersih terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia akan air bersih dan jumlah air bersih yang tersedia
DEPOKPOS – Ketersediaan air bersih sangat diperlukan masyarakat untuk keberlangsungan hidup. Seperti mencuci, mandi, minum, menyiram tanaman, dan sebagainya. Krisis air bersih terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia akan air bersih dan jumlah air bersih yang tersedia. Curah hujan di Indonesia sangat tinggi, berkisar antara 2.000-4.000 mm/tahun. Air hujan itu mengalir langsung ke sungai atau meresap ke tanah tanpa adanya penanganan.
Seiring bertambahnya usia bumi, populasi manusia akan terus bertambah. Hal ini berdampak tidak langsung terhadap peningkatan kebutuhan air bersih. Permintaan akan air bersih diperkirakan akan meningkat secara dramatis di seluruh dunia seiring dengan peningkatan populasi dari sekitar 3,3 miliar pada tahun 2007 menjadi sekitar 6,4 miliar hingga 9,7 miliar pada tahun 2050.
Ironisnya, akibat eksploitasi air tanah secara besar-besaran, kualitas air permukaan semakin buruk akibat industrialisasi dan pencemaran limbah domestik. Hal ini berimplikasi pada berkurangnya simpanan air tanah, turunnya permukaan tanah, berkurangnya aliran air permukaan, dan hilangnya sumber air (Konikow, 2005).
Oleh karena itu, diperlukannya penanganan terhadap sumber-sumber air bersih, seperti air hujan. Penyuluhan sosialisasi dan penerapan sistem penanganan air hujan terutama untuk wilayah pemukiman yang kesulitan mendapatkan air bersih. Sistem pengelolaan air hujan umum terjadi di daerah perkotaan dan dapat mengurangi kebutuhan air serta mengurangi dampak badai.
Sistem pemanenan air hujan mempertahankan air tanah dengan menampung dan memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Adapun menurut Gould dkk. (1999), Rain Water Harvesting (RWH) atau Sistem Pemanenan Air Hujan (SPAH) adalah sistem yang mengumpulkan air hujan dari daerah tangkapan air, mengalir melalui pipa, dan disimpan di dalam tangki penyimpanan. Sistem ini merupakan alternatif yang efektif untuk memenuhi kebutuhan air, terutama di daerah yang sumber air permukaan atau air tanahnya terbatas.
Sumur resapan merupakan bangunan rekayasa teknik berbentuk sumur. Sumur resapan dibuat berdasarkan perhitungan dan kedalaman konstruksi tertentu dan digali hingga kedalaman di atas permukaan air. Teknologi ini membantu mengatasi masalah kekurangan air dan banjir. Fungsi sumur resapan adalah untuk menyerap dan menyalurkan air hujan yang jatuh ke permukaan tanah, jalan, dan taman. Di Jakarta, sumur resapan ini dibangun untuk membantu meresapkan air hujan yang menggenang. Selanjutnya air hujan itu meresap ke dalam tanah dengan lebih cepat.
Cara kerja sumur resapan yaitu ketika musim hujan, air yang jatuh mengenai talang air akan terbawa melalui pipa air, lalu masuk pada bak kontrol kemudian tertampung dan tersimpan pada sumur resapan yang ditanami pohon diatasnya. Air akan sedikit demi sedikit meresap ke dalam tanah secara berkala, menciptakan imbuhan air tanah yang meningkatkan jumlah air tanah pada lapisan akuifer. Air ini kemudian dipompa ke toren air dan didistribusikan sesuai kebutuhan.
Memanen air hujan penting karena sistem pemanenan air hujan membantu dalam penyediaan air bersih untuk jangka panjang. Termasuk dalam upaya mitigasi bencana, seperti kekeringan dan banjir. Air hujan yang dipanen dapat digunakan sebagai cadangan air bersih selama musim kemarau, serta sebagai alternatif pencegahan banjir dan untuk meningkatkan volume air tanah selama musim hujan. Selain itu, memanen air hujan juga dapat membantu mengurangi penggunaan air tanah, mengurangi emisi, dan meningkatkan ketersediaan air tanah.
Air hujan yang ditampung dapat memberikan efek besar pada lapisan tanah. Yaitu dapat meningkatkan kualitas tanah, mencegah erosi, mencegah banjir, melestarikan sumber daya air, serta memberikan dampak yang signifikan terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial budaya pada masyarakat. Adapun manfaat yang lain, yaitu membantu mengurangi tagihan listrik, karena teknologi ini sederhana dan mudah dipasang. Dengan demikian, kualitas lingkungan terutama konservasi air tanah akan terjaga.
Adanya sumur resapan ini membantu proses pengolahan air hujan sehingga bermanfaat bagi kehidupan. Dalam proses ini, sumur resapan menyediakan air bersih untuk masyarakat, menjaga ketersediaan air tanah dan mengurangi risiko banjir dan longsor. Sumur resapan adalah solusi untuk masa depan.
Nisrina Hanan Mufida
Akademik Teknik Tirta Wiyata Magelang