Mengoptimalkan Peran Perguruan Tinggi Untuk Meminimalisasi Keterbelakangan Pendidikan Di Pelosok Nusantara

Mengoptimalkan Peran Perguruan Tinggi Untuk Meminimalisasi Keterbelakangan Pendidikan Di Pelosok Nusantara

DEPOKPOS – Keterbelakangan Pendidikan dipelosok Nusantara masih jadi permasalahan, rendahnya kualitas Pendidikan di pelosok menyebabkan tingkat Pendidikan Masyarakat rendah.

Terjadinya kesenjangan Pendidikan antara perkotaan dan pedesaan sangat disayangkan karena Pendidikan sangatlah penting, dengan meninggkatnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dapat menjadi aset utama dalam membangun bangsa dan negara.

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu Permasalahan ketidak merataan Pendidikan ini harus segera diatasi.

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2021, APK SD dan sederajat di perdesaan adalah 97,77%, sedangkan di perkotaan adalah 98,13%. APK SMP dan sederajat di perdesaan adalah 92,19%, sedangkan di perkotaan adalah 92,05%.

APK SMA dan sederajat di perdesaan adalah 81,23%, sedangkan di perkotaan adalah 88,70%. Dari data ini bisa disimpulkan bahwa Tingkat kemajuan di perkotaan masih jauh lebih maju dari Tingkat Pendidikan di pedesaan terutama pada jenjang SMA dan sederajat.

Dalam Upaya mengatasi keterbelakangan Pendidikan di wilayah pelosok Nusantara, selain pemerintah yang memiliki kewajiban atas hal itu perguruan tinggi sebagai institusi Pendidikan tingkat tinggi juga memiliki tanggung jawab untuk turut serta membantu meningkatkan kualitas Pendidikan di daerah pelosok Nusantara, ada beberapa hal yang dapat dilakukan perguruan tinggi.

Mengirimkan mahasiswa KKN ketempat terpencil. Salah satu yang bisa perguruan tinggi lakuakan adalah mengirim mahasiswa KKN ( kuliah kerja nyata ) ke daerah terpencil Nusantara. Kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak tahun akademik 1971/1972 oleh Universitas gajah mada.

Dengan ikut serta secara langsung mahasiswa dapat merasakan kondisi Pendidikan didaerah tersebut, mahasiswa dapat membantu mengajar di sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga kerja, mereka juga bisa memberi berbagai penyuluhan dan pelatihan kepada Masyarakat tentang pentingnya pendidikan.

BACA JUGA:  Guru Besar FKUI Dorong Upaya Preventif Kurangi Risiko Ablasio Retina

Dalam program ini mahasiswa dapat memberikan pengetahuan tentang perkembangan teknologi yang dimana penduduk pelosok masih mengalami keterbelakangan mengenai teknologi terutama dalam proses pembelajaran.

Masyarakat di daerah pelosok Nusantara juga harus diberi pemahaman mengenai pentingnya Pendidikan. Karena masih banyak Masyarakat pelosok desa yang berfikiran kuno, yang menganggap Pendidikan tidaklah terlalu penting, pemikiran seperti ini lah yang harus dirubah oleh Masyarakat pedalaman. Terutama bagi kaum Perempuan, masih banyak sekali Masyarakat pedalaman yang menganggap Pendidikan perempuan tidak terlalu penting karena ujung-ujungnya hanya jadi ibu rumah tangga.

Padahal hal ini salah besar. Di era perkembangan zaman ini banyak sekali Perempuan-perempuan hebat yang bahkan dijadikan role model dalam Pendidikan.

Perguruan tinggi juga dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah. Mulai dari memberikan program pelatihan dan peningkatan kompetensi bagi guru-guru di daerah terpencil. Karena guru-guru di pelosok desa masih menggunakan metode belajar yang sudah tertinggal dari pembelajaran di kota-kota.

Faktor lain dari keterbelakangan Pendidikan dipelosok desa juga dipengaruhi oleh perekonomian Masyarakat pelosok yang memiliki perekonomian yang kurang bahkan tidak stabil cenderung lebih sulit untuk mendapatkan Pendidikan yang baik maka, karena itu perguruan tinggi bisa melakukan Kerjasama dengan pemerintah daerah untuk program beasiswa.

Program beasiswa ini dapat memiliki kriteria mulai dari siswa yang berprestasi dan siswa yang kurang mampu dalam perekonomian.

Mendirikan kampus cabang atau kampus komunitas yang berfokus pada permasalahan Pendidikan di pelosok desa. Menurut saya mendirikan kampus di daerah luar pulau jawa dengan strategi jangka Panjang yang dapat dilakukan perguruan tinggi, khususnya di daerah yang masih belum tersentuh Pendidikan tinggi.

BACA JUGA:  SKSG UI Latih Ratusan UMKM Buat Profil Digital Usaha

Keberadan kampus daerah tentu sangat membantu meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi Masyarakat di pelosok Nusantara, menurut saya membangun kampus di luar pulau jawa dapet memberikan dampak yang baik karena menurut data pada tahun 2021 banyak kampus di pulau jawa sudah mencapai 1.489 dan itu jumlah yang sangat banyak dengan membangun kampus cabang dipelosok dapat membantu perkembangan Pendidikan tingkat tinggi di daearah pelosok.

Bukan hanya itu, perguruan tinggi juga bisa membuat seperti Yayasan Ayo Mengajar Indonesia, yang merupakan inisiatif dari BEM FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyebarkan relawan pendidikan ke daerah-daerah terpencil yang membutuhkan guru dan fasilitas belajar.

Relawan pendidikan ini berasal dari berbagai jurusan dan universitas di Indonesia, yang bersedia mengajar selama 6 bulan hingga 1 tahun di sekolah-sekolah dasar dan menengah di pelosok negeri.

Program Kampus Merdeka, yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan keterampilan di luar kampus melalui berbagai kegiatan, seperti magang, penelitian, pengabdian masyarakat, kewirausahaan, dan studi lapangan.

Salah satu tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil, dengan melibatkan 360 perguruan tinggi, 4.800 sekolah dasar, dan 375 SMP yang akan membantu 34 provinsi.

Melakuan riset mendalam tentang Pendidikan di suatu desa pelosok Nusantara adalah cara yang bisa dilakukan karena Bagai mana pengembangan Pendidikan dapat berjalan lancar jika tidak melakuan riset terlebih dahulu disuatu daerah pelosok tersebut.

Pengembangan Pendidikan akan lebih mudah jika kita mengetahui kondisi dan keadaan di wilayah pedalaman tersebut, hal ini bisa dilakuakn perguruan tinggi sebagai bentuk kewajiban dan juga bisa digunakan sebagai bahan ajar untuk mahasiswanya dalam menganalisis keadaan pendidikan di wilayah pedalaman tersebut.

BACA JUGA:  Prof Al Rasyid Ciptakan Inovasi Teknologi Mikrokapiler Digital untuk Deteksi Dini Stroke

Perencanaan pemerataan pendidikan di pelosok desa, yang merupakan salah satu topik penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan dan strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah-daerah terpencil yang masih mengalami kesenjangan dan keterbatasan.

Penelitian ini menggunakan metode studi literatur, dengan mengkaji berbagai sumber ilmiah dan terpercaya.

Memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu layanan konstitusi Pendidikan jarak jauh bagi Masyarakat di pedesaan.

Hal ini tentu sangat membantu, dengan majunya teknologi Masyarakat dapat lebih mudah menjangkau Pendidikan yang lebih baik. Misalnya kampus melakukan kegiatan perkuliahan secara online. Di masa sekarang ini sudah banyak kampus yang membuka kegiatan perkuliahan secara online terutama untuk mahasiswa yang keberadaanya jauh dari kampus.

Demikian beberapa hal yang dapat dilakukan perguruan tinggi untuk kontribusi mengurangi keterbelakangan Pendidikan di daerah pelosok desa Nusantara. Peran aktif dari perguruan tinggi sangat penting agar Pendidikan di Indonesia dapat merata hingga kepelosok-pelosok tanah air.

Dengan Upaya Bersama dari semua elemen bangsa, diharapkan kualitas Pendidikan di Indonesia dapat meningkat secara signifikan di masa-masa mendatang. Harapan saya semoga pemerintah lebih memperhatikan Pendidikan di daerah pelosok karena itu juga kewajiban pemerintahan terutama dalam infrastuktur dan fasilitas pembelajara.

Rika Maulia
UIN Syarif hidayatullah Jakarta
Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait