UI Wadahi 21 Mahasiswa Internasional dalam Kegiatan Biology Summer School 2023

UI Wadahi 21 Mahasiswa Internasional dalam Kegiatan Biology Summer School 2023
Para peserta UI Creates Biology Summer School 2023 berfoto bersama dengan Dekan FMIPA UI dan Kepala Departemen Biologi FMIPA UI

DEPOK – Sebagai upaya melahirkan bibit-bibit ahli biologi dalam menjawab permasalahan biodiversitas (keankeragaman hayati), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) melalui Departemen Biologi menyelenggarakan UI Creates: Biology Summer School 2023. Kegiatan ini dirancang untuk mewadahi rasa keingintahuan dan aspirasi profesional mahasiswa dari berbagai latar belakang, yaitu mereka dengan minat yang tinggi terhadap ilmu biodiversitas dan fungsi ekologi dengan kombinasi ilmu sosial.

Sebanyak 21 peserta mengikuti kegiatan ini yang terdiri atas mahasiswa jenjang S1 dan S2 dari berbagai universitas luar negeri. Mereka di antaranya berasal dari Universiti Malaya, Tokyo Metropolitan University, Tohoku University, Osaka University, dan lima mahasiswa dari UI. Dekan FMIPA UI Dede Djuhana, Ph.D., memberi sambutan hangat kepada para peserta, “kegiatan UI Creates yang berlangsung di FMIPA UI ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk peserta, bukan hanya untuk memperkaya perspektif di bidang biologi, tetapi juga memperluas wawasan tentang bahasa dan budaya Indonesia yang terintegrasi dalam program ini. Sehingga, kami mendorong semua peserta untuk memaksimalkan setiap peluang yang program ini tawarkan, mulai dari ruang lingkup akademis dan sosial kampus hingga fakultas.”

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Gim Edukasi Terbaru UI Siap Muncul di Play Store

UI Creates: Biology Summer School 2023 diselenggarakan dalam dua tahap, yaitu secara daring dan luring. Tahap daring dilakukan sebanyak tujuh pertemuan secara berkala, mulai dari 4 Juli hingga 25 Juli 2023. Tahap ini berisi materi-materi pengenalan mengenai biodiversitas serta prospeksinya. Materi dalam tahap ini diberikan oleh dosen Departemen Biologi FMIPA UI. Sementara itu, kegiatan luring berlangsung pada 1-6 Agustus 2023. Di hari pertama dan kedua tahap luring, tim UI Creates FMIPA UI memperkenalkan peserta seputar UI, di antaranya peluang-peluang yang di tawarkan UI kepada mahasiswa internasional, fasilitas, hingga kesempatan yang dapat diambil oleh mahasiswa.

BACA JUGA:  Melampaui Batas Geografis: Kisah PAP Rangers Membawa Pendidikan Modern ke Pelosok Karimunjawa

Program kultural juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan internasional ini. Kegiatan ini juga mengenalkan keberagaman budaya di Indonesia kepada para mahasiswa, khususnya mahasiswa asing. Kebudayaan yang diperkenalkan adalah pakaian adat dari beberapa daerah di Indonesia. Dr. Eko Aditiya Meinarno, S.Psi., M.Si., sebagai salah seorang narasumber dalam sesi ini juga mengenakan pakaian adat Jawa Tengah saat menyampaikan materi, lengkap dengan beskap dan blangkon.

Permainan tradisional seperti congklak, makanan, dan kopi khas daerah di wilayah Indonesia seperti kopi toraja, kopi lampung, dan kopi medan juga turut diperkenalkan khususnya kepada mahasiswa asing, agar mereka lebih mengenal budaya Indonesia. Sebagai kenang-kenangan, Dr. Eko juga membagikan kopi tersebut kepada mahasiswa asing. Di hari berikutnya, peserta diajak ke Kepulauan Seribu untuk melihat secara langsung kondisi biodiversitas Indonesia serta potensi ekowisatanya. Kegiatan berupa fieldwork atau kerja lapangan dilakukan di Kepulauan Seribu, tepatnya di Pulau Pramuka dan Pulau Panggang. Selama 4 hari, mulai dari 3 – 6 Agustus 2023, peserta mendapat materi mengenai biodiversitas dan ekowisata Kepulauan Seribu.

BACA JUGA:  3 Inovasi Mahasiswa UI Raih Penghargaan Internasional

Selain itu, peserta juga dibagi menjadi beberapa kelompok yang ditugaskan untuk merancang penelitian yang berkaitan dengan kondisi alam ataupun kondisi sosial masyarakat di daerah tersebut. Di sana, para mahasiswa melakukan survei dengan mewawancara warga untuk memperoleh data kondisi sosial masyarakat. Hasil survei menunjukkan adanya keragaman faktor sosial-ekonomi warga terhadap potensi ekowisata Kepulauan Seribu. Di sana, peserta juga mendapat pengetahuan mengenai sejarah, kondisi pendidikan, hingga kekayaan laut Kepulauan Seribu.

Kepala Departemen Biologi FMIPA UI, Anom Bowolaksono, Ph.D., menjelaskan tentang peluang kolaborasi antarsaintis dalam meneliti kekayaan alam dan kultural Indonesia. Ia berharap, kegiatan ini dapat memberi berbagai pandangan dan pengalaman sehingga dapat melahirkan perubahan berarti dalam dunia biologi. Semua pengetahuan tersebut didapat dengan melihat dan mempelajari secara langsung dalam bentuk fieldwork yang disediakan oleh kegiatan ini.

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait