DEPOK POS – Dinamika perkembangan perbankan syariah, khususnya di Indonesia tidak akan terlepas dari perkembangan perbankan Nasional dan krisis global yang terjadi. Meskipun progres report bank syariah menunjukkan gejala positif dan terus mengalami kemajuan yang berarti, namun karena keterbatasan ukuran bank syariah yang masih terlalu kecil, masih sulit bagi bank syariah untuk berperan lebih besar dalam perekonomian Nasional.
Kegagalan sebuah sistem ekonomi, baik sistem ekonomi sosialis yang berporos pada begitu besarnya peran pemerintah terhadap kehidupan rakyat, yang kemudian runtuh dengan tumbangnya rezim komunis Uni sovyet, juga ekonomi kapitalis, yang menyebabkan kekayaan terpusat pada segelintir orang atau negara, dan menyebabkan semakin besarnya gap atau ketimpangan antara kaya dan miskin, membuat banyak orang kemudian berfikir untuk terus mencari alternatif sistem ekonomi yang dapat memecahkan masalah akibat kegagalan dua sistem tersebut.
Dan munculnya Ekonomi Islam yang sebenarnya sudah ada ribuan tahun yang lalu (sejak jaman Rasulullah) perlahan kembali bangkit dan menggeliat termasuk di indonesia. Berbagai macam kajian tentang ekonomi Islam bermunculan. Institusi-institusi ekonomi islam seperti bank syariah, Koperasi syariah, baitulmal (BMT), BPR syariah pun tumbuh dengan subur. Institusi pendidikan yang menggali ekonomi islam juga menggeliat dan terus bertumbuh.
Indonesia, negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis, pun mengalami hal serupa, dengan krisis yang berkepanjangan yang sampai saat ini bahkan belum seorang ahlipun yang memastikan bahwa indonesia telah keluar dari krisis. Krisis keuangan yang bermula di Amerika Serikat saat ini, mulai merambah ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Krisis tersebut diyakini bakal berpengaruh cepat atau lambat di Indonesia, pada sektor keuangan maupun sector riil, dan ini sudah dirasakan dengan jatuhnya Indeks Harga saham gabungan (IHSG) dan melambungnya kurs Dollar Amerika terhadap rupiah. Fenomena tersebut, merupakan dampak krisis global , dikarenakan kelangkaan likuiditas di Amerika dan Eropa menyebabkan modal jangka pendek dari luar negeri ditarik.
Optimisme itu terlihat dari berbagai pernyataan baik dalam maupun luar negeri tentang Ekonomi Islam, khususnya perbankan Islam. Sebagian lagi bahkan optimis, Perbankan Islam akan berpeluang terus bersinar dan kian memainkan peranan yang besar dalam sistem keuangan dunia.
Dinamika perkembangan perbankan syariah, khususnya di Indonesia tidak akan terlepas dari perkembangan perbankan Nasional dan krisis global yang terjadi. Meskipun progres report bank syariah menunjukkan gejala positif dan terus mengalami kemajuan yang berarti, namun karena keterbatasan ukuran bank syariah yang masih terlalu kecil, masih sulit bagi bank syariah untuk berperan lebih besar dalam perekonomian Nasional.