
Kebiasaan merokok memang kerap terjadi disetiap lapisan masyarakat terutama pada negeri ini. Kepulan asap rokok di pagi hari dengan segelas kopi, juga serasa ada yang kurang jika setelah makan tak menghisap rokok.
Keduanya menjadi ritual wajib bagi sebagian besar kalangan penikmat rokok sejati. Diluar hal itu, rokok memiliki banyak efek buruk yang besar. Banyak kandungan yang tidak bagus untuk kesehatan tubuh, seperti Nikotin sebagai zat yang membuat pengisapnya menjadi candu, kandungan Nikotin pada sebatang rokok juga dapat membuat kerja jantung lebih berat karena jantung harus memompa darah lebih cepat akibat oksigen dalam paru-paru terhambat.
Meskipun begitu, masih sulit bagi kebanyakan orang untuk berhenti merokok, salah satu alasannya adalah inspirasi.
Banyak orang beranggapan sebatang rokok dapat menghasilkan sejuta inspirasi, benarkah demikian?
Ide memang bisa datang kapan dan dimana saja, namun kita pun harus tetap sadar bahwa rokok memberikan efek yang buruk bagi kesehatan.
“Tergantung pribadi masing-masing sih, kalo lagi pikiran buntu ya ngerokok. Tapi bukan berarti gak ngerokok gak punya inspirasi,” ujar Rachmat Fikri, salah seorang perokok yang masih duduk dibangku kuliah.
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang dalam pekerjaannya selalu membutuhkan inspirasi dan pembangkit semangat? Benarkah inspirasi bisa datang dari hisapan rokok?
“Sebatang rokok sejuta inspirasi? Ngga banget! Saya perokok berat, tapi saya bisa menulis kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun,” jelas Muhammad, seorang wartawan dan juga penulis yang mengaku sudah merokok sejak dibangku sekolah menengah.
“Seringkali dilokasi peliputan, kita berada diruang-ruang bebas asap rokok. Yang benar-benar dilarang merokok, tapi tetap tuh bisa nulis. Atau di bulan puasa, berita nggak berhenti kita tulis karena nggak bisa merokok siang hari. Jadi cuma sugesti aja sebetulnya, nggak betul itu,” tambah Muhammad.
Sementara Ketua Ikatan Dokter Indonesia wilayah Kota Depok, Dokter Gamal mengatakan bahwa tak ada hubungan sama sekali antara rokok dan inspirasi.
“Rokok itu mengganggu kesehatan karena mengandung nikotin, tidak ada korelasi dengan sejuta inspirasi dan itu hanya sugesti dari seseorang. Karena tanpa rokok juga dapat mendapatkan sejuta inspirasi,” tuturnya ketika dihubungi lewat pesan singkat.
Dari beberapa peryataan tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa perokok yang bergantung dengan rokok dalam berinspirasi hanyalah mitos saja. Meskipun mitos itu muncul karena ada sebuah pembenaran dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat, tetapi dalam menggali sebuah ide alangkah baiknya jika dilakukan dengan hal lain, tentunya yang lebih positif dan lebih menguntungkan, contohnya kita dapat bermain dengan alunan petikan senar gitar yang merdu dengan begitu akan memberikan banyak sentuhan lembut bagi pikiran. (Cintiya Ambar Lintang/PNJ)