Nasionalisme Tanpa Batas

Ilustrasi. (Istimewa)

Nasionalisme adalah perasaan cinta dan bangga satu keturunan yang senasib, sejiwa dengan bangsa dan tanah airnya. Perasaan cinta dan bangga terhadap tanah air memang sudah seharusnya diterapkan dalam kehidupan bersosialisasi. Nasionalisme yang diterapkan oleh Indonesia adalah Nasionalisme Pancasila, memiliki perasaan cinta dan bangga terhadap negara dengan mengesampingkan kepentingan pribadi dan golongan.

Sebagai kaum muda, kitalah yang berperan penting dalam mempelopori rasa nasionalisme tersebut. Rasa bangga terhadap tanah air dapat dimulai pada diri sendiri. Tidak perlu dengan cara yang sulit dilakukan, kita dapat memulai dengan hal yang sederhana. Dengan menerapkan pendidikan moral yang kita miliki dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri kita. Pendidikan moral itu sendiri telah kita dapat saat kita masih kecil dengan keluarga sebagai fasilitator yang kita miliki. Saling menghargai dan menghormati dalam bersosialisasi juga merupakan hal yang penting.

Sebagai makhluk sosial yang terdiri dari berbagai suku dan agama, manusia tidak dapat hidup sendiri. Toleransi dalam pertemanan yang berbeda suku atau keyakinan juga menjadi salah satu modal kita untuk menerapkan rasa nasionalisme. Toleransi itu sendiri adalah membiarkan orang lain memiliki pendapat yang berbeda atau melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa harus kita intimidasi. Dengan adaanya toleransi berarti kita tidak boleh melakukan diskriminasi pada suatu kelompok. Menjalin kerukunan kepada setiap orang tanpa memandang bulu juga menjadi salah satu sikap toleransi. Tidak perlu meilhat seseorang dari latar belakang, suku, agama, kita hanya perlu berbaur dan menghormati satu sama lain. Selain itu sikap toleransi juga dapat dilakukan dengan mau mendengar masukan dari orang lain. Tidak berpikiran bahwa kita yang paling benar. Menganggap semua orang adalah teman, bukan sebagai musuh. Memelihara hak dan kewajiban pribadi dengan menghormati hak dan kewajiban orang lain tanpa mencampuri urusan pribadi mereka sendiri.

Salah satu hal yang mudah untuk kita lakukan adalah dengan berbagi, menghindari kesenjangan ekonomi dan membantu sesama yang membutuhkan. Tidak mementingkan diri sendiri, tidak mementingkan golongan namun mengutamakan orang yang membutuhkan. Mengesampingkan ego pribadi dengan menggungkapkan rasa empati pada sesama yang kurang mampu, bukan sekadar simpati.

Sebagai kaum muda yang tinggal di era globalisasi, kita tidak harus menuntut sesuatu yang baru, cepat, dan tanggap mengikuti perkembangan jaman. Hal ini boleh saja dilakukan namun dengan menyeimbangkan rasa nasionalisme kita dalam bernegara. Tetap menjaga rasa persatuan, menjunjung tinggi keadilan sosial dan Bhineka Tunggal Ika. Dilakukan dengan hal yang mudah dan dimulai dari diri kita sendiri untuk orang lain. (Lusia Widhi Pratiwi)