Nur, Tukang Sapu yang Mengejar Gelar Sarjana

Nurhayati dengan aktifitasnya. (Foto: Andini)

Banyak jalan menuju Roma, banyak langkan menuju cita-cita. Bekerja sebagai tukang sapu jalanan tak menghentikan langkahnya dalam mengejar impiannya mengeyam pendidikan tinggi dan meraih gelar sarjana.

Dia adalah Nurhayati. Pekerjaannya menjadi tukang sapu jalanan. Mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) ini mementingkan masa depannya dan tidak ingin memberatkan orang tuanya tentang biaya kuliah yang ia jalani. Memiliki gelar sarjana adalah cita-citanya yang kini sedang ia kejar.

Nurhayati tetap semangat menjalani aktivitasnya menjadi tukang sapu jalanan dari pagi hingga sore hari. Di balik tugasnya sebagai petugas kebersihan, ia tidak lupa dengan pendidikannya. Bagi Nurhayati bangku pendidikan merupakan hal yang penting, ia percaya bahwa pendidikan S1 yang kini dijalaninya dapat berdampak positif bagi kehidupannya dimasa depan.

Meskipun penghasilannya terbilang pas-pasan, namun Nurhayati masih mampu membiayai dirinya dan kelarganya. Ia menabung sebagian dari penghasilannya untuk membayar kuliah. Jika tabungannya dirasa kurang, maka Nurhayati membuka usaha kecil-kecilan seperti berjualan nasi uduk di sekitar rumahnya.

Baginya, kebahagiaan orang tuanya adalah hal yang selalu ia utamakan. Ketika lulus menjadi seorang sarjana, Nurhayati ingin bekerja di tempat yang diinginkannya. Ia juga ingin mengangkat derajat orang tuanya dan menjadi panutan yang baik bagi adik-adiknya kelak.

Orang tuanya tiada henti memberikan dukungan kepada anaknya untuk melanjutkan pendidikan. Inilah yang membuat Nurhayati tetap semangat dalam menjalankan kewajibannya.

“Saya tidak peduli dengan pendapat orang lain mengenai saya yang berprofesi sebagai petugas kebersihan. Memang terkadang saya pun lelah, tetapi berkat doa dan semangat dari kedua orang tua saya, saya dapat melaluinya,” ujar Nurhayati.

Di zaman sekarang ini, tidak banyak perempuan seusianya yang dengan ikhlas dan mau melanjutkan pendidikan dengan keterbatasan biaya, demi untuk menggapai mimpi menjadi seorang sarjana. Nurhayati berharap, semoga setiap usaha yang ia kerahkan dapat membuahkan hasil yang memuaskan. Ia juga berharap adik-adiknya dapat mengikuti dirinya yang pantang menyerah dan tetap berusaha dalam menggapai mimpi. [Andini Tita M/PNJ]