Isu Penggusuran, Pedagang Pasar Kemiri tetap Berjualan

Pedagang sedang beraktifitas di Pasar Kemiri Muka, Beji, Kota Depok. (Foto : Athallah Muti/PNJ)

Berada ditengah kawasan pusat perbelanjaan yang modern, nyatanya tidak membuat Pasar Kemiri Muka Depok ini sepi oleh pembeli, ratusan sampai ribuan pembeli dan pedagang datang untuk melakukan transaksi jual beli. Pasar Kemiri merupakan pasar tradisional yang terdapat berbagai macam dagangan seperti sembako, kue, sayur-mayur, buah-buahan, dan dagangan lainnya seperti pasar tradisional pada umumnya.

Di zaman era globalisasi saat ini, banyak orang yang lebih memilih berbelanja di pasar modern dibandingkan dengan pasar tradisional, bahkan beralih menggunakan teknologi yang lebih canggih seperti belanja online yang lebih cepat, aman, dan nyaman. Tetapi hal itu tidak berlaku bagi Ummi salah satu pembeli sayur-mayur di Pasar Kemiri yang lebih memilih berbelanja di pasar tradisional dibandingkan dengan pasar modern. “Selain dekat dengan rumah, disini harga sayurannya juga lebih murah dibandingkan dengan supermarket di Mall sebelah. Disini juga bisa tawar-menawar sebelum membeli,” ucap Ummi.

Pasar Kemiri Muka terletak di Jl. Swadaya Raya, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok. Di pasar akan terdengar dengan jelas suara bising dari gerbong kereta yang melintas rel kereta, dikarenakan Pasar Kemiri ini berbatasan langsung dengan jalur kereta dan Statiun Depok Baru. Suasananya yang ramai, padat, dan aroma khas dari dagangan pedagang membuat pasar tradisional Kemiri ini selalu diminati oleh pembeli.

Isu Penggusuran Lahan

Isu kabar lahan Pasar Kemiri yang akan dieksekusi tak membuat para pedagang resah maupun menutup kios dagangannya, bahkan para pedagang masih melakukan aktivitasnya seperti biasa dan berjalan dengan normal. Menurut keterangan salah satu pedagang sayur di Pasar Kemiri para pedagang akan tetap bertahan karena sampai saat inipun pemerintah belum menentukan relokasi yang jelas untuk pedagang yang lahannya terkena eksekusi.

“Kami tidak akan pindah kemana-mana, karena sampai saat ini relokasinya juga belum jelas karena terbatas tidak memiliki tempat. Mau dipindahkan kemana lagi, pasti susah mencari tempat lainnya untuk menampung banyaknya pedagang. Jadi saya tetap berjualan disini sampai ada kejelasan dari pemerintah,” tegasnya.

Sementara isu penggusuran itu telah menyebar secara luas, namun sampai saat ini aktivitas pedagang di Pasar Kemiri Muka Depok tetap berlangsung seperti biasanya, para pedagang yang berteriak menawarkan dagangannya, pedagang gorengan yang sedang menggoreng tahu, tukang becak yang mengayuh becaknya dengan penumpang, pedagang ikan yang sedang menyiram ikan daganganya dengan air es agar tetap terlihat segar, para pembeli yang sedang tawar-menawar dengan pedagang, dan aktifitas biasa lainnya yang terjadi di Pasar Kemiri.

Berbeda halnya dengan Hasbani atau yang biasa disebut Pakde pedangan tempe di Pasar Kemiri ini mengatakan bahwa dulu sebelum Wali Kota Depok KH. Dr. Mohammad Idris M.A. menjadi Wali Kota Depok atau masih mencalonkan dirinya sebagai calon Wali Kota Depok, beliau menjanjikan akan membaguskan Pasar Kemiri dengan membuatkan kios-kios kaki lima para pedagang yang lebih bagus tanpa relokasi atau bahkan penggusuruan untuk dibangun kembali Pasar Kemiri Muka yang lebih modern.

Pakde mengatakan para pedagang di Pasar Kemiri tidak pernah risau ataupun resah dengan isu yang tersebar, para pedagangpun tidak pernah berpindah tempat masih berdagang seperti biasanya di Pasar Kemiri.

Meski begitu, banyak juga bangunan kios yang kosong dan di fungsikan sebagai gudang dan tempat tinggal pedagang. Hal ini disayangkan karena pedagang lebih memilih berjualan di sepanjangan jalan bawah fly over Arif Rahman Hakim sampai ke bahu rel kereta hingga trotoar jalan yang seharusnya menjadi fasilitas umum bagi pejalan kaki.

Minimnya perhatian dan kepastian dari Pemkot Depok serta pihak terkait lainnya, membuat pasar ini sulit beranjak menjadi pasar tradisional yang nyaman seperti pasar lainnya yang telah dibangun menjadi pasar tradisional modern dengan bangunan 2 lantai. Namun tidak dapat dipungkiri, Pasar Kemiri telah menjadi pasar tradisional yang sangat diminati, dan tidak akan pernah sepi oleh pembeli. Selain harga barang dagangan yang murah dan tempat lokasi pasar yang strategis, pasar kemiri ini telah menjadi pasar yang paling berperan di Kota Depok, dan banyak orang yang telah bergantung kehidupannya pada Pasar Kemiri Muka Depok ini.

Para pedagang berharap agar Pasar Kemiri tidak perlu eksekusi atau dipindahkan kemanapun. “Tetap disini sajalah, seperti biasanya,” tutur Pakde penjual tempe dan Eri pedagang ikan. Mereka berharap hanya perlu dibaguskan saja kios dagangannya seperti janji Wali Kota Depok dulu sebelum terpilih menjadi Wali Kota. [Athallah Muti/PNJ]