Ibu yang Menjadi Inspirasi Untuk Puterinya

Ilustrasi. (Istimewa)

“Inspirasi dari sang ibu untuk anak perempuannya demi masa depan yang cerah dan belajar untuk hidup apa adanya.”

Orang yang selalu memberikan inspirasi untuk aku dan adikku, yaitu seorang ibu. Ibu yang dilahirkan dari keluarga kurang mampu. Ibuku sejak kecil sudah belajar hidup mandiri. Saat sekolah untuk mendapatkan uang jajan, ibuku harus membantu sang nenek berladang kesawah dari sepulang sekolah hingga matahari terbenam. Ibuku tinggal dengan sang nenek, karena orang tua dari ibuku sudah bercerai. Jadi ibu hanya seorang broken home, walaupun begitu ibuku tetap semangat dan harus bisa membantu sang nenek.

Setelah ibuku menikah dengan ayahku, ibuku ikut merantau ke ibukota. Ibuku mempunyai dua orang anak perempuan. Bagi sang ibu, mempunyai anak perempuan merupakan hal yang bisa membagi pelajaran dari pengalamnya selama ini.

Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Walaupun hidupku sederhana, tetapi selalu bahagia. Ibuku selalu mengajarkan untuk selalu hidup sederhana dan apa adanya. Ibuku memang bukan orang yang bersekolah tinggi. Ibuku hanya lulusan SMP. Namun, semangatnya dalam hidup membuatku tersanjung. Aku saat ini bisa belajar dari dirinya tentang kesabaran dan belajar apa adanya.

Ibuku selalu mengingatkan hal-hal yang kecil sampai yang besar. Ibuku selalu mengajarkan diriku untuk hidup mandiri dan tidak mengandalkan orang sekitar jika kita masih bisa mampu mengerjakannya. Kata ibu “bekerja asalkan itu baik, maka lakukanlah dan tidak boleh putus asa.” Keluargaku tidak pernah menuntut diriku untuk jadi sesuatu yang ia inginkan. Keluargaku, terlebih ibuku mendoakan keinginan anaknya yang baik dan untuk kedepannya.

Ibuku juga bekerja banting tulang untuk membantu mencari nafkah ayah. Pekerjaan apapun, ibuku pernah dilakukan mulai dari kredit barang, berdagang sayur mayur, dan pekerja rumah tangga. Setiap hari aku juga membantu ibu melakukan pekerjaan rumah tangga, agar ibu tidak terlalu berat mengerjakan semuanya. Kadang ibuku terlihat sudah lelah, tetapi dia menutupinya dengan senyumannya. Sering kali ibuku marah terhadap adikku, tetapi marah ibu hanya ingin anaknya bisa lebih bertanggung jawab. Walaupun dibilang cerewet ucapannya, namun agar anak-anak menjadi lebih baik dari dirinya.

Bagiku, Ibuku adalah seorang inspirasi semangat bagi diriku. Meski keluargaku dalam serba keterbatasan, ayah dan ibuku selalu berusaha untuk tetap bekerja keras. Walaupun dalam ekonomi yang kurang baik saat ini dan mendapatkan penghasilan yang pas-pasan, ibuku selalu berpesan “ bekerja apapun yang penting halal dan selalu bersyukur makan dengan lauk pauk se-adanya.”

Begitulah, sikap gigih dan semangat mandiri sang ibuku yang membuat diriku terharu. Meski dalam hidupku kegagalan demi kegagalan sering mengalami tapi tidak patah semangat. Dengan melihat senyuman ibuku, membuatku membuka dorongan untuk selalu bersemangat menjalani kehidupan dan inisiatif membantu pekerjaan rumah.

Setiap seorang ibu selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya, walaupun pekerjaan apapun yang mereka lakukan. Sampai rela berkorban demi kebahagian anaknya. [Rany Fauziah/PNJ]