Remaja Bergaul Tapi Tak Melebur?

Ilustrasi.

Oleh : Nabillah Fauziah K. (Mahasiswi STEI SEBI)

Kawan, pernahkah kita melihat ada seorang teman yang awalnya baik tapi malah kebawa pergaulan yang gak baik? Atau sebaliknya, awalnya males belajar, tapi karena sahabat-sahabatnya yang suka baca dan seneng belajar, jadi kebawa pinter. Nah, hal ini juga berlaku pada kita yang hanya seorang manusia biasa, jika sekiranya kita tidak bisa mewarnai mereka maka lebih baik tinggalkanlah mereka daripada kita yang malah terseret.

Temen boleh siapapun, tapi seorang sahabat haruslah pandai untuk memilihnya. Misalnya kita punya kenalan dari mulai tukang sapu sampai dosen. Atau kita juga kenal dengan preman yang suka malakin para pedagang di pasar. Nah, hal ini gak jadi soal, malah bisa jadi suatu ketika kita bisa dibantuin saat membutuhkan bantuan mereka.

Yang harus diperhatikan adalah, jangan sampai saat kita berteman kita malah melebur dan terseret. Bergaul itu bagus, yang salah adalah jika kita malah terwarnai dengan hal-hal negatif yang dibawa mereka. Misalnya temen preman kita suka merokok, nah, kita gak usah ngikutin, justru berusahalah untuk mewarnai mereka ke hal yang lebih baik lagi. Jangan pernah menyepelekan orang lain. Karena orang jahat hari ini bisa jadi orang yang begitu sholeh dan baik di kemudian hari. Begitu juga sebaliknya. Karena hanya Alloh lah yang dapat memberikan hidayah.

Memilih seorang sahabat memang gampang-gampang susah. Ada yang baik tapi gak rajin, ada juga yang berprestasi tapi gaul. Nah, pinter-pinternya kita memilah dan memilih mana sahabat yang terbaik yang bisa membantu kita menggapai masa depan yang cerah, yang bisa mengingatkan kita jika salah. Ada beberapa kriteria sahabat yang harus kita pilih

  • Soleh/sholehah. Minimal sholat wajib tepat waktu dan taat sama orang tua
  • Seorang yang jujur
  • Suka berkata benar, bukan membenarkan kata-kata. Karena sahabat itu bukan orang yang selalu membenarkan kata-kata kita, tapi ia ingin kita selalu dalam keadaan yang terbaik.
  • Setia, ia ada bukan karena kita kaya, pinter, cantik, atau terkenal, tapi ia menerima kita apa adanya.

Kriteria diatas adalah modal dasar untuk bisa dijadikan sahabat, tentunya ini juga berlaku pada diri kita sendiri. Lakukan keempat hal diatas agar banyak orang yang mau bersahabat dengan kita.

Hati-hati juga kawan dalam memilih kelompok. Sebaiknya carilah kelompok yang positif-positif aja. Sebab sebuah lingkungan akan membentuk anggota kelompoknya. Kalau yang kita masuki adalah orang yang suka mabuk, merokok, dan berzina, otomatis sadar gak sadar atau nggak kita pun sedikit akan mengikuti kebiasaan mereka. Pantes jika Rosululloh pernah bersabda, “ kalau mau lihat bagaimana karakter seseorang, lihatlah bagaimana karakter sahabatnya”. Bahkan di versi lain Rosul pernah ngingetin lagi “ bergaul dengan pandai besi akan terciprat bau besi, bergaul dengan penjual minyak wangi akan terciprat wanginya “.

Maka dari itu mulailah kita pandai dalam memilih sahabat dan lingkungan jangan sampai kita bergaul malah melebur dan bercampur.

Referensi :
Setia Furqon Kholid. 2014. SUCCESS STUDENT; Rumus Sukses Pelajar Keren. Sumedang: Rumah Karya Publishing