Menjadi Batu Bata Terbaik dalam Bangunan Organisasi

Ilustrasi.

Oleh: Maesya’bani, Sekretaris Islamic Economics Forum (IsEF SEBI)

Teruntuk teman-teman seperjuangan.
Jangan pernah lelah menjadi batu bata terbaik dalam bangunan organisasi.
Ketahuilah..
Sekecil apapun kontribusi sangat diperlukan dalam perjuangan ini.

Ibarat sebuah bangunan, batu bata adalah komponen utama yang tersusun rapi. Saling mengisi celah yang berlubang hingga menjadi bangunan yang berdiri kokoh. Itulah analogi sebuah organisasi. Tersusun atas bagian-bagian dari struktur yang saling melengkapi satu sama lain. Menutup celah yang ada dan melengkapi bagian yang membutuhkan kekuatan lebih. Sederhananya, satu bagian dapat menyempurnakan bagian lain dan tidak terpisah satu sama lain.

BACA JUGA:  Tantangan Kecerdasan Emosional pada Era Digital bagi Pendidikan Anak

Dalam susunannya, tidak semua batu bata ditempatkan di atas. Pun tidak semua ditempatkan di bawah. Semua batu bata tersusun sesuai dengan perannya masing-masing. Bangunan tidak akan kokoh bila ada satu sisi yang kosong. Tidak akan ada sebuah bangunan yang berdiri tegak hanya dengan tumpukan batu bata yang di atas. Begitupun jika bangunan tidak memiliki tumpukan batu bata yang di bawah. Semua harus saling mengisi tanpa berharap ingin unggul sendiri.

BACA JUGA:  Lenong Betawi: Tradisi Refleksi Identitas Komunitas Masyarakat Betawi

Begitupun gambaran sebuah bangunan organisasi. Bukan posisi struktural yang sebenarnya harus dicari. Akan tetapi bagaimana seseorang menempatkan diri untuk memberikan kontribusi. Jangan berbangga hati jika menempati posisi tinggi. Jangan pula berkecil hati jika berada di posisi bawah. Fokus dari susunan batu bata bukanlah pada di posisi mana ia ditempatkan. Tetapi bagaimana mereka berperan untuk bersama menggapai tujuan.

BACA JUGA:  Problematika Bahasa Indonesia : Pengaruh Bahasa Gaul pada Remaja