Manfaat Donor Darah Untuk Kesehatan

Ilustrasi donor darah. (Istimewa)

Darah merupakan salah satu komponen terpenting dalam tubuh manusia. Manusia merupakan salah satu makhluk hidup yang 70 persen lebih bagian tubuhnya terdiri dari cairan. Diantaranya yaitu air, darah, plasma, dan zat cair lainya. Darah dalam tubuh manusia berperan penting menstabilkan sistem kinerja organ-organ tubuh. Setetes darah sangat berarti bagi mereka yang membutuhkannya.

Apa anda pernah melakukan donor darah ? Dimana kita menyumbangkan darah kita bagi mereka yang membutuhkannya. Kegiatan transfusi darah ini sering kali diadakan secara rutin oleh PMI dimana para pendonor mendonorkan darah mereka. Mungkin banyak diantata kita yang sudah sering melakukan donor darah. Tindakan yang sangat mulia ini bukan hanya bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkannya tetapi juga bermanfaat bagi si pendonor untuk kesehatan. berikut adalah beberapa manfaat donor darah bagi kesehatan pendonor.

1. Melindungi jantung

Mereka yang secara aktif mendonorkan darah pastinya akan mendapati jantung yang jauh lebih sehat. American Journal of Epidemology membeberkan hasil ilmiah dari hal tersebut. Penelitian membuktikan bahwa pendonor darah aktif cenderung beresiko rendah mengalami penyakit jantung. Pendonor darah memiliki resiko 88% lebih rendah terkena serangan atau penyakit jantung. Tak hanya itu, mereka pun mengurangi resiko hingga 33% menderita penyakit kardiovaskular lainnya.

2.Pembaruan sel-sel darah secara rutin

Tubuh secara berkala akan memperbaharui sel-sel darah di dalamnya. Hanya saja proses ini ternyata berbeda antara seseorang yang melakukan donor darah dan tidak. Bagi mereka yang konsisten mendonorkan darah, regenerasi sel darah merah akan terjadi 48 jam pasca donor darah. Dalam waktu tersebut, volume darah akan benar-benar terganti dengan yang baru. Setidaknya 4 hingga 8 minggu ke depan, sel darah baru telah terbentuk dan membantu fungsi setiap organ. Dengan begini, tubuh akan terlihat jauh lebih segar dan sehat serta produktif melakukan berbagai aktivitas.

3. Menurunkan resiko kanker

Konsistensi melakukan donor darah harus tetap dipertahankan, mengingat tubuh akan selalu merasakan manfaatnya. Untuk seorang pria, lakukanlah donor darah setiap 3 bulan sekali, sedangkan untuk wanita, Anda bisa melakukannya 4 bulan sekali. Resiko terkena kanker akan semakin menurun seiring tingkat konsisten si pendonor darah bersangkutan. Mereka mungkin saja terhindar dari kanker paru-paru, lambung, tenggorokan, dan juga usus besar.

4. Membantu menurunkan level zat besi dalam darah.

Iron adalah zat besi yang terdapat di dalam sirkulasi darah setiap orang. Setiap kali seseorang melakukan donor darah, kegiatan ini terbukti menurunkan level iron di dalam tubuh. Penurunan zat besi berarti mengurangi resiko terkena penyakit jantung atau kardiovaskular lainnya. Manfaat zat besi diketahui mempercepat proses oksidasi kolesterol di dalam tubuh manusia. Hal inilah yang berdampak tidak baik bagi arteri dan berdampak terjadinya aterosklerosis.

5. Membakar kalori secara teratur

Banyak wanita yang ingin memiliki tubuh ideal, namun sulit melakukan diet. Mengingat begitu banyak diet ekstrim yang malah berakibat fatal, cobalah melakukan donor darah. Setiap kali melakukan donor darah (500 ml), Anda akan membakar 650 kalori di dalam tubuh. University of California mengatakan bahwa seseorang yang rutin menyumbangkan darah akan kehilangan bobot tubuh sesuai yang diinginkan. Bila berat tubuh ideal, pastinya kulit Anda pun akan terlihat kencang seketika. Namun, jangan sesekali menjadikan donor darah sebagai program penurunan berat badan.

6. Psikologis lebih stabil

Setiap pendonor pastinya akan merasakan dampak yang menyehatkan bagi pikiran mereka. Pasalnya mereka akan lebih berpikiran jernih dan stabil dalam menyikapi berbagai masalah. Di samping itu, banyak pendonor yang merasakan kemampuan mereka menekan tingkat stress semakin membaik. Hal tersebut pastinya berdampak pada kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan dan masalah yang dihadapi.

7. cek analisis darah gratis

Ketika Anda melakukan donor darah, maka sample darah yang Anda miliki akan diperiksa di laboratorium. Hal ini guna mengetahui apakah Anda mengalami penyakit tertentu atau tidak. Cara ini bisa pula digunakan untuk mendeteksi penyakit seperti sifilis, HIV, hepatitis atau penyakit lainnya. Langkah ini untuk memastikan apakah Anda memenuhi syarat menjadi pendonor darah atau tidak. Pasalnya penyakit menular tersebut akan menular menlalui transfusi darah yang dilakukan oleh penerima.

(Fitri Nursiyami)